REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH – Puluhan perempuan pengemudi turun ke jalan-jalan di Arab Saudi dalam demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka menolak larangan pemerintah atas hak mereka untuk mengemudi kendaraan.
Sebanyak 45 lebih perempuan Saudi membanjiri jalan sejak peluncuran kampanye melawan hukum diskriminatif. Mereka dua hari lalu sebelumnya menentang peraturan diskriminatif dengan cara sengaja mengemudikan mobil di jalan raya. Demikian Press TV melaporkan pada hari Ahad (19/6).
Pada Mei lalu, polisi Saudi menangkap Manal al-Sharif setelah ia menentang larangan mengemudi dengan mengunggah video di Facebook dan YouTube. Video tersebut memperlihatkan dirinya tengah mengemudi di timur kota Khobar.
Ia harus mendekam selama 10 hari dalam tahanan. Manal kemudian dipaksa untuk menandatangani perjanjian bahwa dia tidak akan mengemudi lagi atau berbicara secara terbuka tentang hal itu.
“Kami ingin hidup sebagai warga negara lengkap tanpa penghinaan yang kita terima setiap hari karena terikat dengan sopir. Kami di sini tidak untuk melanggar hukum atau menunjukkan atau menentang pihak berwenang. Kami di sini untuk menuntut salah satu dari hak-hak kami yang paling sederhana,” tegasnya.
Pada 9 Juni, polisi Saudi juga menangkap lima perempuan yang tengah belajar mengemudi mobil di area kosong di ibukota Riyadh. Polisi memanggil wali laki-laki mereka.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan – baik Saudi dan asing – mengemudi kendaraan. Perempuan Saudi juga tidak dapat menjadi anggota kabinet.
Sebanyak 45 lebih perempuan Saudi membanjiri jalan sejak peluncuran kampanye melawan hukum diskriminatif. Mereka dua hari lalu sebelumnya menentang peraturan diskriminatif dengan cara sengaja mengemudikan mobil di jalan raya. Demikian Press TV melaporkan pada hari Ahad (19/6).
Pada Mei lalu, polisi Saudi menangkap Manal al-Sharif setelah ia menentang larangan mengemudi dengan mengunggah video di Facebook dan YouTube. Video tersebut memperlihatkan dirinya tengah mengemudi di timur kota Khobar.
Ia harus mendekam selama 10 hari dalam tahanan. Manal kemudian dipaksa untuk menandatangani perjanjian bahwa dia tidak akan mengemudi lagi atau berbicara secara terbuka tentang hal itu.
“Kami ingin hidup sebagai warga negara lengkap tanpa penghinaan yang kita terima setiap hari karena terikat dengan sopir. Kami di sini tidak untuk melanggar hukum atau menunjukkan atau menentang pihak berwenang. Kami di sini untuk menuntut salah satu dari hak-hak kami yang paling sederhana,” tegasnya.
Pada 9 Juni, polisi Saudi juga menangkap lima perempuan yang tengah belajar mengemudi mobil di area kosong di ibukota Riyadh. Polisi memanggil wali laki-laki mereka.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan – baik Saudi dan asing – mengemudi kendaraan. Perempuan Saudi juga tidak dapat menjadi anggota kabinet.
0 komentar:
Posting Komentar