Minggu, 26 Juni 2011

Nikah : Pengertian, Hukum dan Tujuan

Pengertian Nikah
secara bahasa : kumpulan, bersetubuh, akad.
secara syar’i : dihalalkannya seorang lelaki dan untuk perempuan bersenang- senang, melakukan hubungan seksual, dll .

Hukum Nikah
Para fuqaha mengklasifikasikan hukum nikah menjadi 5 kategori yang berpulang kepada kondisi pelakunya :
Ø      Wajib, bila nafsu mendesak, mampu menikah dan berpeluang besar jatuh ke dalam zina.
Ø      Sunnah, bila nafsu mendesak, mampu menikah tetapi dapat memelihara diri dari zina.
Ø      Mubah, bila tak ada alasan yang mendesak/mewajibkan segera menikah dan/atau alasan yang mengharamkan menikah.
Ø      Makruh, bila nafsu tak mendesak, tak mampu memberi nafkah tetapi tidak merugikan isterinya.
Ø      Haram, bila nafsu tak mendesak, tak mampu memberi nafkah sehingga merugikan isterinya.

A. TUJUAN DAN HIKMAH NIKAH
Tujuan Nikah ditinjau dari:
TUJUAN FISIOLOGIS
Yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :
1. Tempat semua anggota keluarga mendapatkan sarana berteduh yang baik & nyaman.
2. Tempat semua anggota keluarga mendapatkan kosumsi makan-minum-pakaian yang                           memadai.
3. Tempat suami-isteri dapat memenuhi kebutuhan biologisnya.

TUJUAN PSIKOLOGIS
Yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :
1. Tempat semua anggota keluarga diterima keberadaannya secara wajar & apa adanya.
2. Tempat semua anggota keluarga mendapat pengakuan secara wajar dan nyaman.
3. Tempat semua anggota keluarga mendapat dukungan psikologis bagi perkembangan jiwanya.
4. Basis pembentukan identitas, citra dan konsep diri para anggota keluarga.

TUJUAN  SOSIOLOGIS
Yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :
1.         Lingkungan pertama dan terbaik bagi segenap anggota keluarga.
2. Unit sosial terkecil yang menjembatani interaksi positif antara individu anggota keluarga dengan masyarakat sebagai unit sosial yang lebih besar.

TUJUAN DA’WAH
2.         Yaitu bahwa sebuah keluarga harus dapat menjadi :
1. Menjadi obyek wajib da’wah pertama bagi sang da’i.
2. Menjadi prototipe keluarga muslim ideal (bagian dari pesona islam) bagi masyarakat muslim dan nonmuslim.
3. Setiap anggota keluarga menjadi partisipan aktif-kontributif dalam da’wah.
4. Memberi antibodi/imunitas bagi anggota keluarga dari kebatilan dan kemaksiatan

Islam tidak mensyari’atkan sesuatu melainkan dibaliknya terdapat kandungan keutamaan dan hikmah yang besar. Demikian pula dalam nikah, terdapat beberapa hikmah dan maslahat bagi pelaksananya :
1. Sarana pemenuh kebutuhan biologis (QS. Ar Ruum : 21)
2. Sarana menggapai kedamaian & ketenteraman jiwa (QS. Ar Ruum : 21)
3. Sarana menggapai kesinambungan peradaban manusia (QS. An Nisaa’ : 1, An Nahl : 72)
Rasulullah berkata : “Nikahlah, supaya kamu berkembang menjadi banyak. Sesungguhnya saya akan membanggakan banyaknya jumlah ummatku.” (HR. Baihaqi)
4. Sarana untuk menyelamatkan manusia dari dekadensi moral.
Rasulullah pernah berkata kepada sekelompok pemuda : “Wahai pemuda, barang siapa diantara kalian mampu kawin, maka kawinlah. Sebab ia lebih dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Namun jika belum mampu, maka berpuasalah, karena sesungguhnya puasa itu sebagai wija’ (pengekang syahwat) baginya.” (HR Bukhari dan Muslim dalam Kitab Shaum)
- Nikah : Pengertian, Hukum dan Tujuan

Sabtu, 25 Juni 2011

Bagaimana tata cara shalat Dhuha ?

Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik.

Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur.

Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam

A. Tata Cara Shalat Dhuha

Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams

Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha

Niat shalat dhuha adalah:

Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: ” Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.”

Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:

اللهم ان الضحى ضحاك والبهاء بهاءك والجمال جمالك والعزة عزتك والقوة قوتك والقدرة قدرتك


اللهم ان كان رزقي من السماء فأنزله وان كان في الارض فأخرجه وان كان معسرا فيسره وان كان بعيدا


فقربه وان كان قليلا فكثره وان كان خبيثا فطهره بحق ضحاك وجمالك وبهاءك وقدرتك وعزتك وقوتك


واثني علي بما اثنيت به على عبادك الصالحين


B. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha

Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (يُصبح على كل سلامى من أحدكم صدقة ، فكل تسبيحة صدقة وكل تحميدةٍ صدقة وكل تهليلةٍ صدقة ، وكل تكبيرةٍ صدقة وأمرٌ بالمعروف صدقة ، ونهى عن المنكر صدقة ،لأ ويُجزىء من ذلك ركعتان يركعهما من الضحى

“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

- Bagaimana tata cara shalat Dhuha ?

Bagaimana tata cara shalat hajat ?

Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat / keperluan, baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi. Agar hajat dikabulkan Allah, banyak cara yang dilakukan diantaranya adalah berdoa dan shalat.Shalat Hajat merupakan cara yang lebih spesifik untuk memohon kepada Allah agar dikabulkan segala hajat, karena arti shalat secara bahasa adalah doa.Firman Allah:”Dan mintalah pertolonganlah (kepada Allah) dengan sabar dan shalat” ( Al Baqarah : 45 ).

Cara Melaksakan Shalat Hajat
:

Shalat hajat tidak mempunyai waktu tertentu, asal pada waktu yang tidak dilarang, misalnya setelah shalat Ashar atau setelah shalat Shubuh.Shalat hajat dilaksanakan dengan Munfarid (tidak berjamaah) minimal dua rokaat dan maksimal duabelas rakaat.Jika dilaksanakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya.Sabda Nabi saw:”Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat” (HR.Ahmad).

    * Niat shalat Hajat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram
    * “Aku niat shalat sunah hajat karena Allah”
    * Membaca doa Iftitah
    * Membaca surat al Fatihah
    * Membaca salah satu surat didalam al quran.Afadhalnya, rokaat pertama membaca surat al Ikhlas dan rakaat kedua membaca ayat kursi (surat al Baqarah:255).
    * Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
    * I’tidal sambil membaca bacaannya
    * Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
    * Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya.
    * Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.

Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian  Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.Jika dilaksakan empat rakaat dengan satu salam maka setelah dua rakaat langsung berdiri tanpa memakai Tasyahhud awal, kemudian lanjutkan rokaat ke tiga dan ke empat, lalu Tasyhhud akhir setelah selesai membaca salam dua kali.

Setelah selesai shalat Hajat bacalah zikir yang mudah dan berdoa sampaikan hajat yang kita inginkan kemudian mohon petunjuk kepada Allah agar tecapai segala hajatnya.
- Bagaimana tata cara shalat hajat ?

Jumat, 24 Juni 2011

Tawaran S-2 untuk Pengawas Sekolah/Guru

KOMPAS.com - Pengawas Sekolah dan atau guru/kepala sekolah masih punya kesempatan meraih beasiswa S-2 di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Beasiswa ini diberikan kepada Pengawas Sekolah dan atau guru/kepala sekolah yang diproyeksikan menjadi pengawas sekolah pada jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/SMALB) untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya.

Bagi yang berminat, peserta adalah pengawas atau calon pengawas (guru atau kepala sekolah/madrasah berstatus PNS, yang dibuktikan dengan fotokopi SK pengangkatan terakhir. Pelamar maksimal berusia 50 tahun pada Juni 2011 ini, sedangkan bagi calon pengawas berusia maksimal 48 tahun, dan sehat jasmani dan rohani.

Selain itu, pelamar harus memiliki kualifikasi akademik S-1 (semua jurusan) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75, dan lulus S-1 dari universitas negeri/swasta yang terakreditasi minimal B. Pelamar juga memiliki skor TOEFL minimal 450 dan memegang surat ijin mengikuti proses seleksi calon penerima beasiswa peningkatan kualifikasi S-2 bagi pengawas/guru calon pengawas dari Dinas Pendidikan kabupaten/kota setempat.

Semua persyaratan dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan diterima oleh Dit. P2TK Dikmen selambat-lambatnya 17 Juni 2011. Aplikasi dikirimkan ke Panitia Seleksi Beasiswa Peningkatan Kualifikasi S-2 di alamat: Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemendiknas Gd. D Lt. 12 Jl Jend. Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta 10270 atau dikirim berbentuk pdf ke: programptkdikmen@yahoo.co.id.
- Tawaran S-2 untuk Pengawas Sekolah/Guru

Beasiswa Magister Ilmu Ekonomi

AKARTA, KOMPAS.com - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto membuka pendaftaran bagi para pengawai pemerintah daerah untuk Program Beasiswa Kementerian Pendidikan Nasional Tahun Ajaran 2011/2012. Program studi yang ditawarkan adalah Magister Ilmu Ekonomi untuk kelas reguler dengan beban studi 45 SKS yang akan ditempuh selama 4 semester. Konsentrasi pendidikan utama yang dibuka untuk program Beasiswa Kemendiknas adalah Ekonomi Publik & Keuangan Daerah Daerah dengan kekhususan pada pengelolaan keuangan daerah dan Ekonomi Sumber Daya & Pembangunan Daerah dengan kekhususan pada pembangunan pedesaan.

Pendaftaran dibuka mulai 9 Juni hingga 31 Juli 2011. Persyaratan akademis yang harus dipenuhi diantaranya lulusan S1 Ekonomi / S1 bidang ilmu lain dengan pertimbangan tertentu, Indeks Prestasi (IP) kumulatif minimum 3,25, usia maksimal 35 tahun, TOEFL 500, bukan dosen, CPNS/PNS pemerintah daerah, lulus ujian masuk, dan bersedia menyiapkan draft proposal tesis yang berkaitan dengan kekhususan pengelolaan keuangan daerah dan pembangunan pedesaan.

Informasi selengkapnya, bisa mengakses di website http://unsoed.ac.id. 
- Beasiswa Magister Ilmu Ekonomi

Beasiswa S-2 di NTU Singapura

JAKARTA, K
OMPAS.com - Kesempatan bagi kandidat penerima beasiswa yang berasal dari negara-negara anggota ASEAN, kecuali Singapura, untuk menempuh pendidikan S-2 di Nanyang Technological University, Singapura. Kandidat yang diperkenankan mendaftar berasal dari negara Brunei Darrussalam, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam.
Persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya, memiliki catatan akademik sempurna, lancar berbahasa Inggris, memiliki pengalaman kerja selama minimal 2 tahun, dan tidak sedang menerima beasiswa apapun.
Untuk informasi jurusan apa saja yang dibuka bagi penerima beasiswa, bisa mengakses informasi selengkapnya di  http://admissions.ntu.edu.sg/graduate/coursework.
Selamat mencoba!
- Beasiswa S-2 di NTU Singapura
MALANG, KOMPAS.com - Kabar gembira datang untuk Pegawai Negeri Kota Malang, Jawa Timur. Bagi yang tak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi untuk S2 dan S3, pihak Developments Scholarship (ADS) Australia memberikan peluang beasiswa S2 dan S3 ke Australia.
Menurut Perwakilan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nunik kepada wartawan di Malang, Selasa (14/6/2011), Pemerintah Indonesia sudah bekerjasama dengan pemerintah Australia dalam hal beasiswa untuk S2 dan S3.
"Dalam kerjasama tersebut, diputuskan total beasiswa untuk S2 dan S3 seluruh Indonesia ada 400 orang. Sementara dari total itu, untuk Pegawai negeri Sipil (PNS) di Kota Malang, mendapat jatah sebanyak 226 orang," katanya.
Adapun sisa dari 226 orang itu katanya diambilkan dari kalangan umum, bukan PNS. "Silahkan siapa saja berhak untuk mengikutinya. Nanti akan diseleksi sesuai dengan ketentuan yang ada. Kalau lulus, akan diberangkatkan dan berhak mendapat beasiswa," terangnya.
Beasiswa tersebut, kata Nunik, diberikan untuk bidang-bidang studi yang menunjang tujuan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk Indoinesia. "Misalnya, tentang pertumbuhan ekonomi, tentang demokrasi, soal keamanan dan perdamaian," katanya.
Pendaftaran program beasiswa untuk mengikuti seleksi dibuka sejak 6 Juni lalu hingga 26 Agustus 2011. "Untuk persyaratan diantaranya, usia maksimal 42 tahun, IPK minimal 2,9, dan TOEFL minimal 500," ujarnya.
-

10 Universitas Tertua di Dunia

KOMPAS.com - Minat berburu beasiswa maupun studi ke luar negeri semakin meningkat setiap tahunnya. Sebelum memutuskan akan kuliah di universitas mana, ada baiknya mengetahui sejarah-sejarah universitas yang ada di sejumlah negara tujuan. Berikut ini adalah 10 universitas tertua seperti dikutip dari www.collegestats.org. Siapa tahu, bisa jadi salah satu pilihan!
1. Universitas Al-Karaouine
Universitas ini terletak di Fes, Maroko. Awalnya, universitas ini adalah sebuah masjid yang didirikan pada tahun 859 oleh seorang wanita bernama Fatima al-Fihri. Pada perjalanannya, berkembang menjadi salah satu universitas terkemuka untuk bidang ilmu alam. Kemudian, pada tahun 1957, berkembang dengan dilengkapi bidang ilmu matematika, fisika, kimia, dan bahasa asing. Universitas ini pun mendapat rekor sebagai universitas tertua dari Guinness Book of World Records.
2. Universitas Al Azhar
Universitas Al Azhar berada di Mesir, menempati urutan kedua sebagai universitas tertua yang didirikan pada 970-972. Al Azhar juga berfungsi sebagai pusat sastra dan literatur Islam Arab Sunni. Di universitas ini juga diajarkan berbagai bidang ilmu pengetahuan modern.
3.Universitas Nizamiyya
Universitas ini adalah satu dari sejumlah universitas yang didirikan oleh Khwaja Nizam Al-Mulk pada abad 11 di negara yang saat ini dikenal dengan Iran. Yang paling terkenal dari semua sekolah Nizamiyyah adalah Al-Nizamiyyah di Baghdad, didirikan pada 1065 di Dhu'l Qa'da dan beroperasi di Isfahan.
4. Universitas Bologna
Universitas ini adalah lembaga pendidikan tinggi pertama yang didirikan di belahan dunia Barat pada tahun 1088, di Bologna, Italia. Universitas Bologna termasuk universitas yang berada di peringkat atas hingga masa perang dunia kedua. Pada masa itu, para pemimpin menempatkan universitas untuk menjalin hubungan dengan institusi-institusi di negara yang lebih maju untuk memperkuat filosofi pendidikannya. Hingga saat ini, Universitas Bologna masih dianggap sebagai salah satu universitas yang maju dalam hal sistem pendidikan di Eropa.
5. Universitas Paris
Tidak jelas siapa pendiri universitas ini. Namun, proses belajar mengajar di universitas ini telah berlangsung sejak 1096. Kemudian, terjadi reorganisasi menjadi 13 universitas otonomi pada tahun 1970. Seringkali disebut sebagai Sorbonne setelah College de Sorbonne yang didirikan sekitar tahun 1257. Universitas ini berkembang pada akhir abad 12 di wilayah Katedral Notre Dame sebagai sebuah pusat pembelajaran bidang seni, kedokteran, hukum, dan teologi.

6. Universitas Oxford

Seperti halnya Universitas Paris, kapan tepatnya Universitas Oxford dibangun juga tidak jelas. Secara formal disebutkan dibangun pada tahun 1096. Universitas ini ini berkembang pesat sejak tahun 1167, saat Henry II melarang pelajar Inggris untuk belajar ke Universitas Paris. Universitas Oxford sempat ditutup dua kali. Pertama, pada tahun 1209 dan tahun 1355 karena kerusuahn St Scholastica. Saat ini, universitas berbahasa Inggris tertua ini, memiliki 38 jurusan dengan struktur internalnya masing-masing.
7. Universitas Montpelier
Universitas ini terletak di Montpelier, Prancis. Diyakini, usia universitas ini jauh lebih tua dari tanggal pendiriannya pada tahun 1150.

8. Universitas Cambridge
Universitas Cambridge dikenal sebagai universitas berbahasa Inggris tertua kedua setelah Oxford. Universitas ini dibentuk oleh para sarjana yang meninggalkan Universitas Oxford selama terjadi sengketa tahun 1209. Saat ini, Cambridge termasuk salah satu universitas top di dunia. Hingga tahun 2009, para alumni universitas ini telah memenangkan 85 penghargaan Nobel.
9. Universitas Salamanca
Universitas Salamanca terletak di Salamanca, Spanyol yang didirikan pada 1218 dan memperoleh gelar "universitas" oleh Paus Alexander IV pada tahun 1225. Awalnya, Universitas Salamanca didirikan oleh Raja Alfonso IX Leonese untuk memberikan kesempatan pada masyarakat Leonese untuk belajar, daripada pergi untuk belajar di Castile. Saat ini, Salamanca tetap menjadi universitas pilihan bagi siswa Spanyol yang ingin fokus pada humaniora dan studi bahasa.
10. Universitas Padua
Universitas Padua adalah universitas tertua kedua di Italia setelah Universitas Bologna yang didirikan pada tahun 1222, ketika sekelompok mahasiswa dan profesor meninggalkan Universitas Bologna.
Sumber: www.collegestats.org
- 10 Universitas Tertua di Dunia

Belum Berusia 25 Tahun? Coba Beasiswa S-2 Ini!

AKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada memberikan beasiswa untuk menempuh studi S-2 di SPs UGM. Syaratnya? Salah satunya, calon mahasiswa belum berusia lebih dari 25 tahun. Selain itu, calon harus merupakan lulusan S1 dari UGM, UI, ITB, IPB, UNAIR, atau ITS, dengan tahun wisuda 2009-2011. IPK Minimal 3,25, mengantongi skor TOEFL minimal 500 dan bersedia menerima beban tugas dari SPs selama menerima beasiswa. Program studi yang ditawarkan:
  • Agama dan Lintas Budaya.
  • Minat Ekonomi Islam.
  • Minat Kajian Timur Tengah.
  • Bioteknologi.
  • Minat Rekayasa Biomedis.
  • Administrasi Publik.
  • Ilmu Lingkungan.
  • Minat Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana.
  • Minat Magister Pengelolaan Lingkungan.
  • Hukum Kesehatan.
  • Kajian Budaya dan Media.
  • Minat Manajemen Informasi dan Perpustakaan.
  • Kajian Pariwisata.
  • Studi Kebijakan.
  • Studi Kependudukan.
  • Ketahanan Nasional.
  • Minat Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik.
  • Pengkajian Amerika.
  • Pengelolaan Infrastruktur dan Pembangunan Masyarakat.
  • Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa.
  • Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan.
Bagi yang berminat, waktu pendaftaran 9 Mei - 30 Juni 2011. Informasi selengkapnya, bisa menghubungi Urusan Admisi SPs-UGM telp. (0274) 544975 atau Sekretariat Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta, 55281.
- Belum Berusia 25 Tahun? Coba Beasiswa S-2 Ini!

Sikap Menunda-nunda, satu dari tentara iblis

“Iya nanti sajalah”, demikian yang dikatakan dalam rangka menunda-nunda pekerjaaan atau amalan padahal masih bisa dilakukan saat itu. Kebiasaan kita adalah demikian, karena rasa malas, menunda-nunda untuk belajar, menunda-nunda untuk muroja’ah (mengulang) hafalan qur’an, atau melakukan hal yang manfaat lainnya, padahal itu semua masih amat mungkin dilakukan.

Perlu diketahui saudaraku, perkataan “sawfa ... sawfa”, “nanti sajalah” dalam rangka menunda-nunda kebaikan, ini adalah bagian dari “tentara-tentara iblis”. Demikian kata sebagian ulama salaf.

Menunda-nunda kebaikan dan sekedar berangan-angan tanpa realisasi, kata Ibnul Qayyim bahwa itu adalah dasar dari kekayaan orang-orang yang bangkrut.

إن المنى رأس أموال المفاليس

“Sekedar berangan-angan (tanpa realisasi) itu adalah dasar dari harta orang-orang yang bangkrut.”[1]

Dalam sya’ir Arab juga disebutkan,

وَ لاَ تَرْجِ عَمَلَ اليَوْمِ إِلَى الغَدِ          لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَ أَنْتَ فَقِيْدُ

Janganlah engkau menunda-nunda amalan hari ini hingga besok

Seandainya besok itu tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan

Dari Abu Ishaq, ada yang berkata kepada seseorang dari ‘Abdul Qois, “Nasehatilah kami.” Ia berkata, “Hati-hatilah dengan sikap menunda-nunda (nanti dan nanti).”

Al Hasan Al Bashri berkata, “Hati-hati dengan sikap menunda-nunda. Engkau sekarang berada di hari ini dan bukan berada di hari besok. Jika besok tiba, engkau berada di hari tersebut dan sekarang engkau masih berada di hari ini. Jika besok tidak menghampirimu, maka janganlah engkau sesali atas apa yang luput darimu di hari ini.”[2]

Itulah yang dilakukan oleh kita selaku penuntut ilmu. Besok sajalah baru hafal matan kitab tersebut. Besok sajalah baru mengulang hafalan qur’an. Besok sajalah baru menulis bahasan fiqih tersebut. Besok sajalah baru melaksanakan shalat sunnah itu, masih ada waktu. Yang dikatakan adalah besok dan besok, nanti dan nanti sajalah.

Jika memang ada kesibukan lain dan itu juga kebaikan, maka sungguh hari-harinya sibuk dengan kebaikan. Tidak masalah jika ia menset waktu dan membuat urutan manakah yang prioritas yang ia lakukan karena ia bisa menilai manakah yang lebih urgent. Namun bagaimanakah jika masih banyak waktu, benar-benar ada waktu senggang dan luang untuk menghadiri majelis ilmu, muroja’ah, menulis hal manfaat, melaksanakan ibadah lantas ia menundanya. Ini jelas adalah sikap menunda-nunda waktu yang kata Ibnul Qayyim termasuk harta dari orang-orang yang bangkrut. Yang ia raih adalah kerugian dan kerugian.

Lihatlah bagaimana kesibukan ulama silam akan waktu mereka. Sempat-sempatnya mereka masih sibukkan dengan dzikir dan mengingat Allah.

Dari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya. Lalu dia berkata pada kami, ‘Bertasbihlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang dia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami, ‘Bertakbirlah sampai di pohon itu.’  Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami.”[3] Subhanallah … Lisan selalu terjaga dengan hal manfaat dari waktu ke waktu.

Ingatlah nasehat Imam Asy Syafi’i –di mana beliau mendapat nasehat ini dari seorang sufi-[4], “Aku pernah bersama dengan orang-orang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. (Di antaranya), dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”[5]

Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”[6]

Semoga Allah memudahkan kita untuk memanfaatkan waktu kita dengan hal yang bermanfaat dan menjauhkan kita dari sikap menunda-nunda.

Wabillahit taufiq. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Riyadh-KSA, 26 Rabi’uts Tsani 1432 H (31/03/2011)

(rumaysho.com)

[1] Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim, 1/456, Darul Kutub Al ‘Arobi. Lihat pula Ar Ruuh, Ibnul Qayyim, 247, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah; Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 2/325, Muassasah Ar Risalah; ‘Iddatush Shobirin, Ibnul Qayyim, 46, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah.

[2] Dinukil dari Ma’alim fii Thoriq Tholabil ‘Ilmi, Dr. ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin ‘Abdillah As Sadhaan, 30, Darul Qobis

[3] Az Zuhud li Ahmad bin Hambal, 3/321, Asy Syamilah

[4] Ini menunjukkan bahwa tidak masalah mendapat nasehat dari orang yang berpahaman menyimpang (semacam sufi) selama si penyimak tahu bahwa hal itu benar.

[5] Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah

[6] Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi
- Sikap Menunda-nunda, satu dari tentara iblis

Teori Big Bang Tercantum Dalam Al Quran

Teori Big Bang Tercantum Dalam Al Quran

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد

Allah berfirman :

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Teori Big Bang Tercantum Dalam Al-QuranMarilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
- Teori Big Bang Tercantum Dalam Al Quran

Perempuan Saudi Buat Kehebohan Baru

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH – Puluhan perempuan pengemudi turun ke jalan-jalan di Arab Saudi dalam demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka menolak larangan pemerintah atas hak mereka untuk mengemudi kendaraan.
Sebanyak 45 lebih perempuan Saudi membanjiri jalan sejak peluncuran kampanye melawan hukum diskriminatif. Mereka dua hari lalu sebelumnya menentang peraturan diskriminatif dengan cara sengaja mengemudikan mobil di jalan raya. Demikian Press TV melaporkan pada hari Ahad (19/6).
Pada Mei lalu, polisi Saudi menangkap Manal al-Sharif setelah ia menentang larangan mengemudi dengan mengunggah video di Facebook dan YouTube. Video tersebut memperlihatkan dirinya tengah mengemudi di timur kota Khobar.
Ia harus mendekam selama 10 hari dalam tahanan. Manal kemudian dipaksa untuk menandatangani perjanjian bahwa dia tidak akan mengemudi lagi atau berbicara secara terbuka tentang hal itu.
“Kami ingin hidup sebagai warga negara lengkap tanpa penghinaan yang kita terima setiap hari karena terikat dengan sopir. Kami di sini tidak untuk melanggar hukum atau menunjukkan atau menentang pihak berwenang. Kami di sini untuk menuntut salah satu dari hak-hak kami yang paling sederhana,” tegasnya.
Pada 9 Juni, polisi Saudi juga menangkap lima perempuan yang tengah belajar mengemudi mobil di area kosong di ibukota Riyadh. Polisi memanggil wali laki-laki mereka.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan – baik Saudi dan asing – mengemudi kendaraan. Perempuan Saudi juga tidak dapat menjadi anggota kabinet.
- Perempuan Saudi Buat Kehebohan Baru

Subhanallah, Masjid Kobe Kokoh dari Terjangan Bom Atom dan Gempa

Subhanallah, Masjid Kobe Kokoh dari Terjangan Bom Atom dan GempaTRIBUNNEWS.COMPerbesar Foto, KOBE - Kobe Mosque merupakan masjid pertama di Jepang. Masjid ini dibangun tahun 1928 di Nakayamate Dori, Chuo-ku. Kobe berarti gate of God atau gerbang Tuhan.Tahun 1945, Jepang terlibat perang Dunia Kedua. penyerangan Jepang atas pelabuhan Pearl Harbour di Amerika telah membuat pemerintah Amerika memutuskan untuk menjatuhkan bom atom pertama kali dalam sebuah peperangan.

Dan Jepang pun kalah. Dua kotanya, Nagasaki dan Hiroshima dibom Atom oleh Amerika. Saat itu, kota Kobe juga tidak ketinggalan menerima akibatnya. Boleh dibilang Kobe menjadi rata dengan tanah.

Ketika bangunan di sekitarnya hampir rata dengan tanah, Masjid Muslim Kobe tetap berdiri tegak. Masjid ini hanya mengalami keretakan pada dinding luar dan semua kaca jendelanya pecah.
Bagian luar masjid menjadi agak hitam karena asap serangan bom. Tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari ancaman bom, begitu juga dengan senjata-senjata yang disembunyikannya. Masjid ini kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.

Pemerintah Arab Saudi dan Kuwait menyumbang dana renovasi dalam jumlah yang besar. Kaca-kaca jendela yang pecah diganti dengan kaca-kaca jendela baru yang didatangkan langsung dari Jerman. Sebuah lampu hias baru digantungkan di tengah ruang salat utama. Sistem pengatur suhu ruangan lalu dipasang di masjid ini.

Sekolah yang hancur akibat perang kembali direnovasi dan beberapa bangunan tambahan pun mulai dibangun. Umat Islam kembali menikmati kegiatan-kegiatan keagamaan mereka di Masjid Muslim Kobe.

Krisis keuangan sering menghampiri kas komite masjid. Pajak bangunan yang tinggi membuat komite masjid harus mengeluarkan cukup banyak biaya dari kasnya. Beruntung, banyak donatur yang siap memberikan uluran tangannya untuk menyelesaikan masalah keuangan pembangunan dan renovasi masjid ini. Donasinya bahkan bisa membuat Masjid Muslim Kobe menjadi semakin berkembang.

Kekokohan Masjid Kobe diuji lagi dengan Gempa Bumi paling dahsyat tahun 1995. Tepatnya pada pukul 05.46 Selasa, 17 Januari 1995. Gempa ini sebenarnya bukan hanya menimpa Kobe saja, tapi juga kawasan sekitarnya seperti South Hyogo, Hyogo-ken Nanbu dan lainnya.

Para ahli menyebutkan bahwa gempa itu disebabkan oleh tiga buah lempeng yang saling bertabrakan, yaitu lempeng Filipina, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia. Meski hanya berlangsung 20 detik, namun gempa ini memakan korban jiwa sebanyak 6.433 orang, yang sebagian besar merupakan penduduk kota Kobe. Selain itu gempa Kobe juga mengakibatkan kerusakan besar kota seluas 20 km dari pusat gempa.

Gempa bumi besar Hanshin-Awaji merupakan gempa bumi terburuk di Jepang sejak Gempa bumi besar Kanto 1923 yang menelan korban jiwa 140.000 orang. Namun hingga kini masjid Kobe tetap berdiri kokoh dan tegak, seakan tidak tergoyahkan meski didera berbagai bencana.
- Subhanallah, Masjid Kobe Kokoh dari Terjangan Bom Atom dan Gempa

Rabu, 22 Juni 2011

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo

Lirboyo, awalnya adalah nama sebuah desa terpencil yang terletak di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur.  dahulu desa ini merupakan sarang penyamun dan perampok, hingga pada suatu ketika atas prakarsa Kyai Sholeh, seorang yang Alim dari desa Banjarmelati dan dirintis oleh salah satu menantunya yang bernama KH. Abdul  Karim, seorang yang Alim berasal dari Magelang Jawa Tengah.

Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo erat sekali hubungannya dengan awal mula KH. Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M. setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmelati.

Perpindahan KH. Abdul Karim ke desa Lirboyo dilatar belakangi, dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang da’i, karena Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya KH. Abdul Karim di Lirboyo, maka  syiar Islam lebih luas. Disamping itu, juga atas permohonan kepala desa Lirboyo kepada Kyai Sholeh agar berkenan menempatkan salah satu menantunya  di desa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tentram.

Harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon ketika pertama kali kyai Abdul Karim menetap di Lirboyo, tanah tersebut diadzani, saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang lari tunggang langgang menyelamatkan diri.

Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah waqaf tersebut, KH. Abdul Karim mendirikan surau mungil nan sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Santri Perdana dan Pondok Lama

Adalah seorang bocah lugu yang bernama Umar asal Madiun, dialah santri pertama yang menimba ilmu dari KH. Abdul Karim di Pondok Pesantren Lirboyo. Kedatangannya disambut baik oleh KH. Abdul Karim, karena kedatangan musafir itu untuk tholabul ilmi , menimba pengetahuan agama. Selama nyantri, Umar sangat ulet dan telaten. Ia benar-benar taat pada Kyai.

Demikian jalan yang ditempuh Umar selama di Lirboyo. Selang beberapa waktu ada tiga santri menyusul jejak Umar. Mereka berasal dari Magelang, daerah asal KH. Abdul Karim. Masing-masing bernama Yusuf, Shomad Dan Sahil. Tidak lama kemudian datanglah dua orang santri bernam Syamsuddin dan Maulana, keduanya berasal dari Gurah Kediri. Seperti santri sebelumnya, kedatangan kedua santri ini bermaksud untuk mendalami ilmu agama dari KH. Abdul Karim. Akan tetapi baru dua hari saja mereka berdua menetap di Lirboyo, semua barang-barangnya ludes di sambar pencuri. Memang pada saat itu situasi Lirboyo belum sepenuhnya aman,  di Lirboyo masih ada sisa-sisa perbuatan tangan-tangan kotor. Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya untuk mencari ilmu. Mereka pulang ke kampung halamannya.

Tahun demi tahun, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo semakin dikenal oleh masyarakat luas dan semakin banyaklah santri yang berdatangan mengikuti santri-santri sebelumnya untuk bertholabul ilmi , maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang dialami oleh Syamsuddin dan Maulana, dibentuklah satuan keamanan yang bertugas ronda keliling disekitar pondok.

Berdirinya Masjid Pondok Pesantren Lirboyo

Masjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan pondok pesantren, karena keberadaannya yangbegitu penting bagi perkembangan dakwah bagi ummat Islam dan sebagai sarana untuk mengadakan berbagai macam kegiatan keagamaan, sebagaimana praktek sholat berjama’ah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, bukan merupakan hal yang aneh jika dimana  ada pesantren disitu pula ada masjid, seperti yang dapat kita lihat di Pondok Pesantren Lirboyo.

Asal mula berdirinya masjid di Pondok Lirboyo, karena Pondok Pesantren yang sudah berwujud nyata itu kian hari banyak santri yang berdatangan, sehingga dirasakan KH. Abdul Karim, belum dianggap sempurna sebuah pesantren kalau belum ada masjidnya. Maka dua setengah tahun setelah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo, tepatnya pada tahun 1913 M. timbullah gagasan dari KH. Abdul Karim untuk merintis berdirinya masjid dilingkungan Pondok.

Semula masjid itu amat sederhana sekali, tidak lebih dari dinding dan atap yang terbuat dari kayu. Namun setelah beberapa lama masjid itu digunakan, lambat laun bangunan itu mengalami kerapuhan. Bahkan suatu ketika bangunan itu hancur porak poranda ditiup angin beliung dengan kencang. Akhirnya KH. Muhammad yang tidak lain adalah kakak ipar KH. Abdul Karim sendiri mempunyai inisiatif untuk membangun kembali masjid yang telah rusak itu dengan bangunan yang lebih permanen. Jalan keluar yang ditempuh KH. Muhammad, beliau menemui KH. Abdul Karim guna meminta pertimbangan dan bermusyawarah. Tidak lama kemudian seraya KH. Abdul Karim mengutus H. Ya’qub yang tidak lain adik iparnya sendiri untuk sowan berkonsultasi dengan KH. Ma’ruf Kedunglo mengenai langkah selanjutnya yang harus ditempuh dalam pelaksanaan pembangunan masjid tersebut.

Dari pertemuan antara H. Ya’qub dengan KH. Ma’ruf Kedunglo itu membuahkan persetujuan, yaitu dana pembangunan masjid dimintakan dari sumbangan para dermawan dan hartawan. Usai pembangunan itu diselesaikan, peresmian dilakukan pada tanggal 15 Rabi’ul Awwal 1347 H. / 1928 M. Acara itu bertepatan dengan acara ngunduh mantu putri KH. Abdul Karim yang kedua , Salamah dengan KH. Manshur Paculgowang.

Dalam tempo penggarapan yang tidak terlalu lama, masjid itu sudah berdiri tegak dan megah (pada masa itu) dengan mustakanya yang menjulang tinggi, dinding serta lantainya yang terbuat dari batu merah, gaya bangunannya yang bergaya klasik, yang merupakan gaya arsitektur Jawa kuno dengan gaya arsitektur negara Timur Tengah.

Untuk mengenang kembali masa keemasan Islam pada abad pertengahan, maka atas prakarsa KH. Ma’ruf pintu yang semula hanya satu, ditambah lagi menjadi sembilan, mirip kejayaan daulat Fatimiyyah.

Selang beberapa tahun setelah bangunan masjid itu berdiri, santri kian bertambah banyak. Maka sebagai akibatnya masjid yang semula dirasa longgar semakin terasa sempit. Kemudian diadakan perluasan dengan menambah serambi muka, yang sebagian besar dananya dipikul oleh H. Bisyri, dermawan dari Branggahan Kediri. Pembangunan ini dilakukan pada tahun sekitar 1984 M.

Tidak sampai disitu, sekitar tahun 1994 M. ditambahkan bangunan serambi depan masjid. Dengan pembangunan ini diharapkan cukupnya tempat untuk berjama’ah para santri, akan tetapi kenyataan mengatakan lain, jama’ah para santri tetap saja membludak sehingga sebagian harus berjamaah tanpa menggunakan atap.  Bahkan sampai kini bila berjama’ah sholat Jum’at banyak santri dan penduduk yang harus beralaskan aspal jalan umum.

Untuk menjaga dan melestarikan amal jariyyah pendahulu serta menghargai dan melestarikan nilai ritual dan histories, sampai sekarang masjid itu tidak mengalami perobahan, hanya saja hampir tiap menjelang akhir tahun dinding-dindingnya dikapur dan sedikit ditambal sulam.
- Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo

KH.MAKSUM JAUHAR (Gus Ma'sum)

Gus Maksum adalah seorang Kyai yang menjadi teladan bagi santri pondok pesantren Lirboyo Kediri. Beliau adalah seorang Kyai yang mumpuni dalam bidang pencak silat. Semasa hidupnya, beliau sangat mencintai olah raga pencak silat sehingga beliau di samping di kenal sebagai seorang Kyai tetapi beliau juga dikenal sebagai seorang yang sakti mandraguna, bahkan nama beliau hingga saat ini masih tetap harum di dalam dunia Persilatan.

Kehidupan beliau memang selalu identik dengan dunia persilatan, pastinya kita tidak asing lagi dengan nama “ PAGAR NUSA ” yaitu ikatan pencak silat Nahdlatul Ulama yang dididirikan pada tanggal 3 januari 1986 di pondok pesantren Lirboyo oleh para kyai-kyia NU dan sekaligus mengukuhkan Gus Ma’sum sebagai ketua.

Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, beliau adalah salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil beliau belajar kepada orang tuanya KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Menempuh pendidikan di SD Kanigoro (1957) lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan .

Beliau berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai Terompah (bakiak). Lalu, seperti kebiasaan orang-orang “jadug” di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Beliau suka memelihara binatang yang tidak umum. Misalnya beliau memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan sejenisnya namun kali ini hewan peliharaan Gus Maksum yang tersisa saat ini tinggal Buaya dan burung Kasuari.

Dikalangan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong (konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum), punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apapun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya. Di setiap medan laga (dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung) tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum, dan kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui PAGAR NUSA.

Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” (PAGAR NUSA) Gus Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama, Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa.
- KH.MAKSUM JAUHAR (Gus Ma'sum)

Biografi Mbah KH. Ali Maksum Lasem

Ali bin Maksum bin Ahmad dilahirkan di Lasem Rembang Jawa Tengah pada tanggal 2 Maret 1915. Ayahnya, Maksum adalah pendiri Pondok Pesantren Al-hidayah Lasem Rembang. Nama aslinya hanyalah Ali. Sedangkan Nama Ali Maksum adalah gabungan dari nama ayahnya.
Ali Maksum dikenal sebagai gurunya para intelektual Muslim. Di antara para intelektual Muslim yang pernah berguru kepadanya adalah, KH Abdurrahman Wahid, KH Chalil Bisri, KH Masdar Farid Mas'udi, KH Ahmad Musthofa Bisri, dan sebagainya.
Menurut Gus Mus, panggilan akrab KH Ahmad Musthofa Bisri, KH Ali Maksum dan ayahnya KH Bisri Mustofa adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidupnya. Kedua kiai itu memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni.
Semasa kecil Ali Maksum dibimbing langsung oleh ayahnya. Sejak usia dini, ia sudah akrab dengan dunia pesantren dan kitab kuning. Pertama kali, Ali Maksum diajari mengaji Alquran oleh ayahnya. Setelah lancar, Ali Maksum dikirim ayahnya untuk belajar di Pondok Pesantren Termas Pacitan di bawah asuhan KH Dimyati. Sejak di Termas inilah, Ali Maksum terlihat menonjol dan akhirnya ikut membantu gurunya mengajar dan mengurus pesantren dan membuat karangan tulisan.
Ali Maksum dikenal cerdas dan tekun. Ia akhirnya ditunjuk menjadi kepala madrasah di Pondok Pesantren Termas Pacitan. Selama delapan tahun di Termas, Ali Maksum mempelajari dan menguasai berbagai cabang ilmu agama.
Setelah dewasa, Ali Maksum menikah dengan Hasyimah, putri KH M Munawwir al-Hafidh al-Muqri Krapyak Yogyakarta. Tidak lama setelah menikah, dengan dibantu oleh seorang saudagar Kauman Yogyakarta Ali Maksum berhaji ke Mekah. Kesempatan ini beliau gunakan pula untuk belajar ilmu agama kepada para ulama Mekah.
Di Mekah, Ali Maksum belajar agama kepada Sayyid Alwi al-Maliki al-Hasani, Syaikh Masyayikh Hamid Mannan, Syaikh Umar Hamdan, dan lain-lain. Ketekunan dan kecerdasannya, akhirnya mengantarkan dirinya menjadi ulama yang fasih berbahasa Arab.
Setelah dua tahun mengaji di Mekah, Ali Maksum kembali ke tanah Jawa pada masa pemerintahan Jepang tahun 1942. Ketika itu pesantren ayahnya di Lasem nyaris bubar. Sedianya beliau hendak tinggal di Lasem membantu ayahnya mengembangkan pesantren. Namun, sepeninggal KH Munawwir Krapyak, pondok Krapyak membutuhkan dirinya untuk melanjutkan perjuangan di bidang pendidikan. Bersama-sama dengan KH R Abdullah Affandi Munawwir dan KH R Abdul Qadir Munawwir, ia menghabiskan umur dan segenap daya upaya untuk merawat dan mengembangkan pondok Krapyak. Dari pondok Krapyak inilah cikal bakal pesantren Alquran di Indonesia.
Pesantren yang diasuhnya semakin mengalami perkembangan. Dalam bidang pendidikan pesantren, Ali Maksum merintis pola semi modern dengan sistem klasikal hingga berkembanglah madrasah-madrasah hingga saat ini. Dari kesabaran dalam berjuang pondok Krapyak yang diasuhnya telah berdiri dan berkembang Taman Kanak-Kanak, Madrasah Diniyyah, Madrasah Tsanawiyyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Tahfidzil Quran dan Madrasah Takhassusiyah untuk para santri mahasiswa. Di samping itu kemajuan telah dicapainya dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana fisik.
Selain mengasuh pesantren, Ali Maksum juga diminta untuk menjadi dosen luar biasa pada Institut Agama Islam Negeri (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di bidang kemasyarakatan dan politik, Ali Maksum pernah menjadi anggota majlis Konstituante, sebuah lembaga pembuat Undang-Undang Dasar pada masa rezim Orde Lama.
Dalam organisasi Nahdlatul Ulama, Ali Maksum pernah memangku jabatan sebagai Rais 'Am Syuriyyah yang mengantarkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama keluar dari jalur politik pada masa rejim Orde Baru.
Sejak tahun 1970, Ali Maksum telah memangku jabatan Rais Syuriah Pengurus wilayah NU Yogyakarta. Ia terpilih sebagai Rais 'Am Syuriah Pengurus Pusat Nahdhatul 'Ulama dalam musyawarah alim ulama NU di Kaliurang Yogyakarta pada tahun 1981.
Pada tahun 1984, pada muktamar ke-27 di Sitobondo, Ali Maksum terpilih sebagai penasihat dan muktasyar PBNU sampai wafatnya.
Di sela-sela mengasuh ribuan santrinya, Ali Maksum masih saja menyempatkan diri untuk memberikan pengajian di masyarakat. Ali Maksum telah menulis beberapa kitab, di antaranya; Hujjah Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Argumentasi Ahlussunnah wal jama'ah), Tasriful Kalimah fis Shorf (Tasrif Kalimah dalam Shorof), Mizan al-'Uqul fi 'Ilmil Manthiqi (Morfologi Arab yang Jelas), Ilmu Mantiq dan beberapa kitab berbahasa Arab lainnya.
Dari Pondok Krapyak yang dipimpinnya itu telah dilahirkan ratusan kyai dari ribuan santri yang mengaji pada beliau pada kurun 1946 hingga 1989. Pondok Krapyak, beberapa hari sebelum dirinya meninggal, menjadi tempat penyelenggara Muktamar Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, pertemuan paling bergengsi organisasi para ulama Indonesia.
KH Ali Maksum wafat pada tangga 7 Desember 1989. Dimakamkan di Dongkelan Bantul Yogyakarta. Sekarang, pengelolaan Pondok Pesantren ditangani oleh lembaga berbadan hukum dengan nama Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dipimpin oleh KH Attabik Ali, putra pertama dari KH Ali Maksum.
Dicuplik dari buku best-seller 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia
- Biografi Mbah KH. Ali Maksum Lasem

Selasa, 21 Juni 2011

Profile Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais

Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais an-Najdi ( عبد الرحمن السديس), dilahirkan di Riyadh, Arab Saudi tahun 1961. Dia adalah imam besar Masjidil Haram Kota Suci Mekkah, Arab Saudi. syaikh Sudais berasal dari Bani Anza. Ia telah hafal al-Qur'an pada umur 12 tahun. Tumbuh di Riyadh, beliau belajar di SD Al-Muthana bin Harits, dan setelah itu kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus tahun 1979 dengan nilai baik. Ia memperoleh ijazah Syariah dari Universitas Riyadh di tahun 1983, dan menjadi anggota PPI (Pengetahuan Pokok Islam) sebagai pemberi ceramah atau dosen. Ia mempelajari Islam dari gurunya di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di tahun 1987 dan menerima gelar Ph.D. Ia aktif di Universitas Syariah Islam Ummul Qura pada tahun 1995 sebagai asisten profesor setelah aktif di Universitas Riyadh. (download mp3 quran syaikh sudais)

Beliau diangkat menjadi imam masjidil haram pada tahun 1404 H. di waktu beliau berusia 22 tahun. Sejak tahun itu hingga sekarang, beliau menjadi salah satu imam dan khatib masjidil haram. Biasanya beliau menjadi imam pada shalat maghrib.
Selain menjadi imam masjidil haram, beliau juga menjadi dosen di Universitas Ummul Qura Mekah.
- Profile Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais

Pondok Pesantren di Indonesia Yang Terdeteksi

Jawa Timur

  1. AL AZIZIYAH
    Denanyar Jombang
    Kontak: KH A Aziz Masyhuri
  2. AL FADOLI
    Jl. Mertojoyo Bloks S/9 Merjosari Lowokwaru Malang 65114
    email: ali_syaifuddin@yahoo.com
    Telp. (0341) 585523
    Kontak: KH. M.Rofi’ Mahmud
  3. AL-AMIEN
    Prenduan Pragaan Sumenep
    Kontak: KH Tijani Jauhari
  4. AL-FALAH
    Ploso Kediri
    Kontak: KH Zainuddin Jazuli
  5. AL-FATTAH
    Jl. KH Ahmad Siddiq No. 200 Jember
    Telp. (0331) 488490
    Kontak: Gus Arif Rusydi Huda
  6. AL-FITROH
    Kedinding Lor Timur Surabaya
    Telp. (031) 5943593
    Kontak: KH Asrori Al-Ishaqi
  7. AL-HIKAM (MAHASISWA)
    Jl. Cengger Ayam 25 Malang 65141
    website: http://www.al-hikam.orgTelp. (0341) 475387 - Fax: (0341) 475387
    Kontak: KH A Hasyim Muzadi
  8. Yayasan Pondok Pesanteren Pelajar “AL-HIKAM
    RW 3 RT 3 Kelurahan Kemayoran Kec.Bangkalan
    Telp. (031) 3098679- 71206816
    Kontak: KH.Muhammad Hasan, M.Ag
  9. AL-HIKMAH
    Sawahan Mojosari Mojokerto
    Kontak: KH Ali Mas’adi
  10. AL-HIKMAH
    Jl. Raya Purwoasri Kediri
    Kontak: KH Zaimuddin Badrus
  11. AL-ISLAH
    Bungah Gresik
    Kontak: H. Bahruddin
  12. AL-ISHLAH
    Dadapan, Grujugan, Bondowoso
    Kontak: H. Maksyum
  13. AL-ISLAHIYAH (PUTRI)
    Jl. Kramat 46 Singosari Malang
    Kontak: Ny. Hasbiyah
  14. AL-ISLAMIYAH
    Jl. Veteran 93 Bugul Lor Pasuruan
    Kontak: Ny. Umi Hanik
  15. AL-KARIMI
    Tebuwung Dukun Gresik
    Kontak: KHA Zaini Rosyid
  16. AL-MUNAWAROH (PUTRI)
    Jl. KH Abd. Hamid IX/49 Gadingrejo Pasuruan
    Telp. (0343) 424575
    Kontak: Ny. Uswatun Hasanah
  17. AL-MUNAWWARIYAH (PUTRA-PUTRI)
    Jl. Raya Sudimoro Bululawang Malang
    Kontak: KH Maftuh Said
  18. AL-QODIRI
    Jl. Manggar Patrang Jember
    Kontak: KH A. Muzakki Syah
  19. AL-QODIRY
    Sentol Pademawu Pamekasan
    Telp. (0324) 324106
    Kontak: Drs. KH. Jalaluddin
  20. AL-QUR’ANIYAH
    Jl. Tumapel Singosari Malang
    Kontak: K Abdul Kholiq
  21. AL-USYMUNI
    Terate Pandian Sumenep
    Kontak: KH Abdullah Kholil
  22. AMANATUL UMMAH
    Siwalankerto Utara II/7 Surabaya
    Telp. (031) 8435537
    Kontak: KH Asep Saifuddin
  23. ANIESAH (PUTRI)
    Jl. Imam Bonjol no 178 Jember
    email: avi_vi@yahoo.comTelp. (0331) 483803, 0812 356 9092
    Kontak: Dr. Ir. H. Sholeh Avivi, MSi
  24. AN-NUQAYAH
    Guluk-guluk Sumenep
    Kontak: KH Warits Ilyas
  25. AN-NUR
    Sidoresmo Dalam 52A Surabaya
    Tlp. (031) 8492833
    Pengasuh: KH. Mas Busyairi
  26. AN-NUR (MAHASISWA)
    Wonocolo Gang Mudin No. 10 Surabaya
    Telp. (031) 8433288
    Kontak: Dr. Imam Ghazali S.
  27. AN-NUR I
    Jl. Diponegoro No. 243 Bululawang Malang
    Kontak: Drs. H. Ali Muhtadi
  28. AN-NUR II
    Jl. Raya Bululawang Malang
    Kontak: KH Badruddin
  29. AN-NUR III
    Jl. Diponegoro Bululawang Malang
    Kontak: K. A. Qusyairi
  30. AN-NURIYAH
    Kaliwining Rambipuji Jember
    Kontak: M Nur Sholeh
  31. AQIDAH USYMUNI
    Terate Pandian Sumenep
    Kontak: Ny. Hj Aqidah Usymuni
  32. AS SUNNIYYAH
    Kencong Jember
    Telp. (0336) 321359 -Fax: (0336) 322279
  33. ASH-SHOMADIYAH
    Jl. KH Agus Salim 44 Tuban
  34. ASRAMA PERGURUAN ISLAM SALAFIYAH
    Gondang Gandusari Blitar
    Kontak: KH Imam Suhrowardi
  35. AT-TAUHID
    Jl. Sidoresmo Dalam No. 37 Surabaya
    Telp. (031) 8410289
    Kontak: KH. Mas Mansur
  36. BAHRUL ULUM
    Jl. KH A Wahab Hasbullah Tambak Beras Jombang
    Telp. (0321) 862024
    Kontak: H. Fadlullah Malik
  37. MADRASATUL QUR'AN
    Tebuireng Jombang, KH. Yusuf Masyhar
  38. BIDAYATUL HIDAYAH
    Mojogeneng Jatirejo Mojokerto
    Telp. (0321) 491377
    Kontak: H. Fathoni Dimyati Lc
  39. BUSTANUL MAKMUR
    Kebunrejo Genteng Banyuwangi
    email: PP_Kebunrejo@telkom.net
    Telp. (0333) 845743 -Fax: 0333-848551
    Kontak: KH.Drs. Saifuddin Zuhri
  40. BUSTANUL ULUM
    Mlokorejo Puger Jember
    Kontak: KH Syamsul Arifien Abdullah
  41. BUSTANUL ULUM II
    Krajan Yosowilangun Lumajang
    Kontak: KH Affan Malik
  42. DARUL ARQAM
    Wonocolo Pabrik Kulit II/42 Surabaya
    Kontak: KH Abdul Fattah
  43. DARUL HADIST
    Jl. Aris Munandar 8 AB, Malang
  44. DARUL HIKAM
    Joresan Mlarak Ponorogo
    Kontak: KH Nuril Hamdi, KH Jiryan Hasbullah
  45. DARUL HIKMAH
    Jl. Kebonsari Tengah No. 64 Surabaya
    Telp. (031) 8289277
    Kontak: Prof. Syekhul Hadi P.
  46. DARUL IHSAN (PUTRI)
    Petok, Kediri
    Kontak: Ibu Nyai Durin Maknun
  47. ARUL ISTIQOMAH
    Ds.Kamulan, Kec.Durenan, Kab. Trenggalek
    Kontak: KH. Khatib, KH. Lahuri
  48. DARUL KAROMAH
    Jl. Kramat 5-A Singosari Malang
    Kontak: K Abdul Karim
  49. DARUL KAROMAH GUNUNG JATI
    Jl. Kramat Kec. Kraton Pasuruan
    email: gunung-jati@plasa.com
    Telp. (0343) 420263
    Kontak: KH. Munif Abdul Karim
  50. DARUL LUGHOH WAL KAROMAH
    Jl. Mayjen Panjaitan 12 Kraksaan Probolinggo
    Telp. (0335) 841740
    Kontak: KH Aliwafa Baidhowi
  51. DARUL QURAN
    Watugede Singosari Malang
    Kontak: KH Mustain
  52. DARUL ULUMJl
    Rejoso 1 Peterongan Jombang
    Kontak: KH Wahab Hazbullah
  53. DARUS SALAM
    Ds Sawahan Mojosari Gg 6 Mojokerto
    Kontak: KH Sa’id Munajad
  54. DARUS SHOLAH
    Jl. Moh Yamin Tegal Besar Jember
    Kontak: KH Yusuf Muhammad
  55. DARUSSALAM
    Dsn Gempol Ds Gedangan Kec. Sukodadi Kabupaten Lamongan
  56. DARUSSALAM
    Blokagung Pobox 201 Jajag Gambiran Banyuwangi 68485
    Kontak: KH.Hisyam Syafaat
  57. DARUSSALAMAH
    Sumbersari, Kencong, Pare, Kediri
    Kontak: Gus Nuri
  58. DARUT TAUHID AL-ALAWI
    Sendang Senori Tuban 62365
    email: ppm_dt@plasa.comTelp. (0365) 531992
    Kontak: KH Nashiruddin
  59. HASBUNALLAH
    Jl. Tegal Rejo Gg. Pondok No. 9 Ketindan lawang 65214
    Telp. (0341) 422220
    Kontak: KH.Drs. Sjaichul Ghulam, MM
  60. HIDAYATUL HIKMAH
    Sawahan Mojosari Mojokerto
    Telp. (0321) 591825
    Kontak: KH. Abdurrohman
  61. HIDAYATUL MUBTADIEN SUNAN GIRI
    Jl. Brantas No.56 Tugurante-Ngunut Tulung Agung
    Telp. (0355) 395197
    Kontak: KH. Badrul Huda Ali
  62. HIDAYATUL MUBTADI’IEN
    Asrama Sunan Gunung Jati
    Jln.Raya I Gg. PDAM Ngunut Tulungagung
    Kontak: K.H Fathurro’uf Syafi’ie.
    Asrama Al-Arofah
    Jln. Raya I Ngunut Tulungagung
    Kontak: K. Ubaidillah Ali
    Asrama Pusat (pondok pusat)
    Jln. Raya I Ngunut Tulungagung
    Kontak: K.H Adib Minanurrohman Ali
    Asrama Sunan Pandan Aran
    Gg. Roda Ngunut Tulungagung
    Kontak: K.H Mahrus Maryani, K.H Minanurrahim Ali
    Asrama Sunan giri
    Jln. Brantas 56 Ngunut Tulungagung
    Kontak: K.H Badrul Huda Ali S.Ag, K.H Darori Mukmin
  63. HIDAYATUT THULAB
    Ds.Kamulan, Kec.Durenan, Kab. Trenggalek
    Telp. (0355) 879870
    Kontak: KH. Masrukhin Mahmud, K. Thoha Munawar
  64. HUDATUL MUNA (PUTRI)
    Jl. Yos Sudarso 2 B Ponorogo
    email: p3hmjenes@telkom.net
    Telp. (0352) 487217
    Kontak: KH.Muhammad Muslih Albaroni
  65. IBNU KHOLIL
    Jl. KH Kholil 34 Bangkalan
    Telp. (031) 3095791
    Kontak: KH Imam Bukhori
  66. IHYAUL ULUM
    Jl. Timur Pasar Dukun No. 104 Gresik
    Telp. (031) 3999631
    Kontak: KH Mahfudz Maksum
  67. IHYA’UL ULUM
    Jl. Timur Pasar Dukun, Dukunanyar Dukun Gresik
    Telp. (031) 3949638 - Fax: (031) 3949638
    Kontak: KH. Drs. Afif Ma’shum, KH. Robbach Ma’shum, KH Mahfudz, Ma’shum
  68. ILMU AL QURAN (PIQ)
    Jl. Raya 107/123 Singosari MAlang 65153
    Telp. (0341) 458340, 458008
    Kontak: KHM. Basori Alwi
  69. ISLAM AL-HAQIQI AL FALAHI JOYONEGORO
    Jl. Sidosermo Dalam III/3 Sidosermo Wonocolo Surabaya
    Telp. (031) 8412160
    Kontak: KH. Mas Luqman Hakim Abd. Qodir
  70. LANGITAN
    Langitan Widang Tuban
    Kontak: KH Abdullah Faqih
  71. LEMBAGA PEMBINA JIWA TAQWALLAH MIFTAHUL HUDA
    Jl. Gading Pesantren 38, Malang 65115
    email: alhuda@ekilat.com
    Telp. (0341) 582174
    Kontak: K.H. Baidlowi Muslikh
  72. LIRBOYO
    Lirboyo Kediri/PO Box 162 Kediri
  73. MAFTAHUL ULUM
    Jl. KH Imam Bukhori 31 Jatinom Kanigoro Blitar
    Kontak: KH Abd. Hafidz Dhofir
  74. MAMBAUL HIKAM
    Slemanan Udanawu Blitar
    Kontak: KH Zubaidi A. Ghofur
  75. MAMBAUL MAARIF
    Jl. Imam Bonjol No. 21 Denanyar Jombang
    Telp. (0321) 861696, 872795
    Kontak: KH. A. Hafidz Ahmad
  76. MAMBAUL ULUM
    Awang-awang Mojosari Mojokerto
    Kontak: KH Moh Mansur H.
  77. MASYITHOH
    Ngoro RT 7 RW 11 Mojokerto
    Telp. (0321) 619125
    Kontak: KH. Abd Wahid Rozaq
  78. MATHALI’UL ANWAR
    Jl. Kartini Pangarangan Sumenep
    Kontak: KH Said Abdullah
  79. MATHLABUL ULUM
    Jambu Lenteng Sumenep
    Kontak: KH Taufikurrahman
  80. MATHOLIUL ANWAR
    Simo Karanggeneng Lamongan 62254
    email: khotib@hotmail.com
    Telp. (0322) 390523
    Kontak: KH. Mahsuli Effendi
  81. MIFTACHUSSUNNAH (PUTRA-PUTRI)
    Jalan Kedung Tarukan 100 Surabaya
    email: m-akhyar@sby.centrin.net.id
    Telp. (031) 5942273 -Fax: (031) 5944539
    Kontak: Miftachul Akhyar
  82. MIFTAHUL FALAH
    Jl. Bungkuk 49 Singosari Malang
    Kontak: Drs. A. Hilmi Nahrowi
  83. NAILUL ULUM
    Bendoagung, Kampak, Trenggalek 66373
    Kontak: K.H Syamsul Huda Basthomi
  84. NASYRUL ULUM
    Modangan Nglegok Blitar
    Kontak: KH A Zainuddin
  85. NGALAH
    Jl. Pesantren Ngalah no. 16 Purwosari PO Box 04 Pasuruan 67162
    Telp. (0343) 611250
    Kontak: KH. M. Soleh Bahruddin
  86. NURUL ‘ULUM
    Jl. Satsuit Tubun 17 Kebonsari, Malang 65149
    Telp. (0341) 8010905
    Kontak: K.H. Ahmad Suyuti Dahlan
  87. NURUL HAROMAIN (PUTRA)
    Pujon, Malang
    Kontak: KH Ihya Ulumuddin
  88. NURUL HUDA
    Jl. Kramat 42 Singosari Malang
    Kontak: KH Abd. Mannan
  89. NURUL HUDA
    Jl. Kolonel Sugiono IIIB/103, Malang
    Telp. (0341) 369187
    Kontak: K.H. Masduqi Mahfudz
  90. NURUL HUDA
    Jl. KH Usman No. 12 Mojokerto
    Kontak: A. Zainuddin M
  91. NURUL ISLAM
    Karang Cempaka Bluto Sumenep
    Kontak: KH Ramdan Siradj
  92. NURUL JADID
    PO Box 1 Paiton/Karanganyar Paiton Probolinggo
    Telp. (0335) 772976 - Fax: 771406
    Kontak: H. Abd. Hamid Wahid
  93. NURUL UMMAH (MA’RIFAT)
    Jemur Wonosari Gg. Lebar no.138 Surabaya
    Telp. (031) 8418543
    Kontak: Gus Abdul Hayyi
  94. PIQ SINGOSARI
    Jl. Raya 107 Singosari Malang
    Kontak: KH Bashori Alwi
  95. PPAI DARUN NAJAH
    Jln. Pesantren no. 51 Ngijo Karangploso Malang 65152
    Email: ppai_darunnajah@hotmail.com
    Telp. (0341) 461657, 464095
    Kontak: KH. Achmad Muchtar Ghazali
  96. QOMARUDDIN
    Sampuran Bungah Gresik
    Kontak: M Muslih Tohir
  97. QOMARUL HIDAYAH
    Jl. Raya Trenggalek-Ponorogo 7km. Gondang Tugu Trenggalek 66352
    Telp. (0355) 792631
    Kontak: KH. Cholil Madjid, MA
  98. RAHMATAN LIL’ALAMIN
    Jl. Raya Bogorejo No.15 Bancar - Tuban 62354
    Telp. (0356) 411719
    Kontak: KH. Ahmad Rifa’i
  99. RAUDLATUL ULUM
    Dsn Tuwiri Ds Seduri Jl Hamengkubuwono Mojokerto
    Kontak: DR KH Ahmad Dimyati Rosyid
  100. RIYADHUS SHOLIHIN
    Jl. Melati V/10 Jember
    Kontak: HA Hamid Hasbullah
  101. ROUDHOTUT THOLIBIN
    Jl. KH Fahdol 970 Probolinggo
    Kontak: Abdullah Tsabut
  102. ROUDLOTUL MUTA’ALLIMIN AL-AZIZIYAH I
    Jl. Raya Sebaneh Kel. Bancaran Bangkalan
    Kontak: KH. Abdul Azis Thobroni
  103. SABIILUR ROSYAD
    Gasek Pesantren, Karang Besuki Malang
    Telp. (0341) 564446
    Kontak: Ust. H. Drs Marzuki
  104. SALAFIYAH
    Jl. KH Agus Salim V/27 Bandar Kidul Kediri
  105. SALAFIYAH
    JL.K.H. Abd. Khamid VIII Pasuruan
    Kontak: K.H. Idris Hamid
  106. SALAFIYAH NIDZOMIYAH
    Made Pacet Mojokerto
    Kontak: KHA Yunus Roihan
  107. SALAFIYAH SAFI’IYAH (PUTRA-PUTRI)
    Sukorejo Asembagus Situbondo
    Email: info@salafiyah.com
    Telp. (338) 452666, 452671 -Fax: (338) 452707
    Kontak: KHR Fawaid As’ad
  108. SALAFIYAH SYAFI’IYAH (PUTRI)
    Seblak Kwaron Diwek Jombang
    Kontak: KH Umar Faruq NA
  109. SALAFIYAH SYAFI’IYAH NURUL HUDA
    Jl. Kol. Sugiono 3B/103 Mergosono, Malang 65134
    Email: ppssnh@telkom.net
    Telp. (0341) 369187 -Fax: (0341) 364811
    Kontak: KH Achmad Masduqi Machfudh
  110. SHIROTUL FUQOHA’
    Jl. Basuki Rahmat, Sepanjang, Gondanglegi, Malang
    Telp. (0341) 879574
    Kontak: K.H. Mohammad Dahlan
  111. SHIROTUL FUQOHA’ II
    Jl. Proyek, Ngembul, Kalipare, Malang
    Telp. (0341) 311804
    Kontak: K.H. Nur Shodiq Achrom
  112. SIDOGIRI
    Sidogiri Kraton Pasuruan PO Box 22 Pasuruan 67101
    Email: pusat@sidogiri.com
    Telp. (0343) 426638, 420444 -Fax: (0343) 428751
    Kontak: KH. Abdul ‘Alim bin Abdul Djalil
  113. SUMBER BUNGA
    Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan - Situbondo
    Kontak: KH. Ach. Sofyan Miftahul Arifin
  114. SUNAN DRAJAT
    Banjarwati Paciran Lamongan
    Kontak: KH Abdul Ghofur
  115. SUNNIYAH SALAFIYAH
    JL.K.H. Wachid hasyim VII/25 Pasuruan
    Kontak: Habib Taufiq Assegaf
  116. SYAIKHONA MUHAMMAD KHOLIL I
    Jl. KH Kholil I/6 Bangkalan
    Telp. (031) 3095509
    Kontak: KHS Abdullah Schal
  117. SYAIKHONA MUHAMMAD KHOLIL II
    Jl. KH Kholil 34 Bangkalan
    Telp. (031) 3095791
    Kontak: KHM Cholil AG
  118. TANFIRUL GHOYYI
    Jl. Sunan Giri 1 Groyok Sukorejo Lamongan
  119. ARBIYATUN NASYI’IN
    Paculgowang Jatirejo Diwek Jombang
    Telp. (0321) 866465
    Kontak: Ujur Zainuddin
  120. TARBIYATUT THOLABAH
    Jl. KH Musthofa Kranji Paciran Lamongan 62264
    Email: pptabah@plasa.comTelp. (0322) 661604
    Kontak: KH Baqir Adelan
  121. TEBUIRENG
    Tebuireng Jombang
    Email: tebuireng@telkom.net
    Kontak: KH. A. Mustain Syafii
  122. ULIL ALBAB
    Jl. Panggunglombok Candipuro Lumajang
    Kontak: KH Abdul ‘Aziez Marwi
  123. ULIL ALBAB
    Brumbungan Lor - Gending Probolinggo 67282
    Kontak: KH.M. Ramly Syahir, Lc, MSi.
  124. WALISONGO
    Panji Situbondo
    Kontak: KHR Kholil As’ad
  125. YANBU’UL QUR’AN
    Kelurahan 24 Kudus
    Telp. (0291) 431610
    Kontak: KH. Ulin Nuha Arwani
  126. YPP NURUL ISLAM
    Jl. Pattimura No. 19 Bugul Kidul Pasuruan
    Telp. (0343) 427267
    Kontak: KH Zakky Ubaid
  127. ZAINUL HASAN
    Genggong Pajarakan Probolinggo
    Kontak: KH Mutawakkil Alallah
  128. PP. LUHUR AL-HUSNA
    Kantor: Jl Jemur Wonosari Masjid 42, Jemur Wonosari, Winocolo SURABAYA
    Kontak: KH. Ali Maschan Moesa. Msi

Jawa Tengah

  1. AL-ANWAR
    Karang Mangu - Sarang - Rembang 59274
    Telp. (0356) 411-321
    Kontak: KH. Maimoen Zubair
  2. AL-MUSYAFFA’
    Kampir Sudipayung Ngampel Kendal
    Telp. (0294) 384512
    Kontak: KH. Muhlis Musyaffa’
  3. DARUTTAUHID AL-’ALAWIYYAH
    Jl. Pasar Rahayu no.66A Potroyudan Jepara 59412
    Email: abulubab@telkom.netTelp. (0291) 591286
    Kontak: KH. Ahmad Roziqin
  4. FUTUHIYYAH
    Mranggen Demak
    Telp. (024) 6710042 - 6711043
    Kontak: KH. Muhammad Hanif Muslih
  5. ITTIKHADUTH THOLIBIN
    Jl. Loram Kulon 602 Kudus
    Kontak: KH. Hamzah asnawi
  6. KULON BANON
    Kajen-Margoyoso-Pati 59154
    Email: kulonbanon@yahoo.com
    Telp. (0295) 453216, 0813-25764625
    Kontak: KH. M.Muzammil Thohir atau M.Faishol Mz
  7. MA’HADUL ULUMIS SYAR’IYAH
    Sarang Rembang
    Kontak: KH. Agus Sa’id Abd. Rohim Ahmad
  8. MASLAKUL HUDA
    Kajen, Margoyoso, Pati
    Telp. (0295) 452333
    Kontak: Dr. KH. Sahal Mahfudz
  9. PERMATA (PESANTREN MAJLIS TA’LIM AL-HIKMAH)
    Kajen Rt.05 Rw. 1. Kec. Margoyoso Kab. Pati
    Email: pondok_permata@yahoo.com
    Telp. (0295) 452573
    Kontak: KH. Moh. Ma’mun Muzayyin, Ust. Moh. Mujiburrahman
  10. PPTQA AL’ASY’ARIYYAH
    Kalibeber, Mojotengah Wonosobo 57136
    Telp. (0286) 322048
    Kontak: KH. Muntaha Alh
  11. RAUDLATUT TALIBIN
    Jl. Mulyo No.4 Rembang
    Telp. (029) 5691483
    Kontak: KH. Mustofa Bisri
  12. ROUDLOTUT THOLIBIEN
    Jetis Gentan Susukan Semarang
    Telp. (0298) 615136
    Kontak: KH. Muh. Mubarok Toha
  13. SALAFIAH AL-MUNAWIR
    Jl. Al-Munawir, Sendangguwo Semarang
    Kontak: Drs. K.H. A. Baidlowi Abdush Shomat
  14. ALAFIYAH
    Jl. Kauman no. 5 Pemalang
    Telp. (0284) 21555
    Kontak: KH. Sya’ban Zuhdi
  15. SUBULUSSALAM
    Jl Setyabudi, Ngesrep Barat Semarang
    Kontak: KH. Mauzun Damuri
  16. TASWIQUTHTHULLAB SALAFIAH
    Jl. Langgar Dalem, Kudus
    Kontak: KH. Ma’mun (alm)

Jawa Barat

  1. ‘AINURRAFIQ
    Jl. Cigintung No.92 Desa Panawuan
    Kec.Cigandamekar-Cilimus Kab. Kuningan
    Jawa Barat 45556
    Telp. (0232) 615096
    Pengasuh: H.A. Rafiq Rosyad
  2. AL-HAMIDIYA
    Jl.Raya Sawangan Depok
    Kontak: KH.Drs. Zainuddin Ali
  3. AL-IDRISIYYAH
    Jl. Raya Ciawi Km. 8, No. 79 Pagendingan Tasikmalaya 46153
    Email: pesantren@al-idrisiyyah.com
    Telp. (0265) 421077
  4. AL-IKHLASH
    Ciawilor Kuningan 45991
    Email: alihlas@plasa.com
    Telp. (0232) 878462
    Kontak: Drs. M. Tata Taufik M.Ag
  5. AL-ISHLAH
    Bobos Sumber Cirebon
    Telp. (0231) 342574-342575
  6. AL-MASTHURIYAH
    Jl. Raya Tipar Cisaat Po.Box 33 Sukabumi 43101
    Telp. (0266) 225888
    Kontak: KH. E Fachrudin Masthuro
  7. AL-MIZAN
    Jn. Raya Timur No. 456
    Ciborelang Jatiwangi
    Majalengka 45454
    Telp. (0233) 881661
    Kontak: KH. Maman Imanulhaq Faqieh atau Mas Zaenal Muhyidn
  8. AL-MUSYAHADAH
    Jl. Raya Cilember no. 27 Blk. 283 Kec. Cimahi Kota Cimahi 40522
    Telp. (022) 6645350
  9. AL-QURAT
    Jl. Raya Sukabumi-Cianjur Km.10, Sukaraja, PO Box. 87 Sukabumi
    Telp. (0266) 260260, 260270, 260199
    Kontak: Ust. Sirajudin
  10. ASSALAFIE
    JL. Gondang manis No.52 Babakan Ciwaringin Cirebon
    Telp. (0231) 342176
    Kontak: KH. Syaerozie (Alm)
  11. DARUL ARQAM MUHAMMADIYAH
    Jl Ciledug 284/36 Garut 44181
  12. DARUL HIDAYAH
    Jl. Tujuh Belas Agustus II no.19 Gatot Subroto Bandung 40273
    Email: darulhidayah@myquran.com
    Telp. (022) 7318966 -Fax: (022) 7310863
    Kontak: KH.RA.Memed
  13. DARUL ULUM LIDO (MODERN)
    Jl. Mayjen HR.Edi Sukma Km.22 Muara Ciburuy Cijeruk Bogor 16740
    Email: dulido@indo.net.id
    Telp. (0251) 221304 -Fax: (0251) 221305
    Kontak: Drs. KH. Ahmad Dimyati

  14. Majlis Ta’lim Yayasan AL-MAULIDIYAH
    Gg. Bina Asih I Kp.Kebantenan RT. 03/09
    Kel. Jatiasih Kec. Jatiasih
    Kota Bekasi 17423
    Telp (021) 8241 8810
    HP: 08592176810, 081808026004
  15. MANHAJUTH THULAB
    Jl. Manisi Cibiru Bandung
    Telp. (022) 7815808
    Kontak: KH Iping Zainal Abidin
  16. MUALLIMIN-MUALLIMAT
    Jl. Wijayakusuma no. 59 Babakan - Ciwaringin - Cirebon
    Email: muallimin_muallimat@yahoo.com
    Telp. (0231) 342108
    Kontak: KH. Zamzami Amin, KH. Marzuqi Ahal
  17. NURUL HIDAYAH
    Desa Banyuurip RT 02/ RW I Kecamatan Margorejo Pati
    Kontak: Imam Zarkasi
  18. PEMBANGUNAN SUMUR
    Jl. Cililin Utara Gg. Pesantren Sumur Bandung
    Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung
    Telp. (022) 6940605, 6940030
    Kontak: K.H. A. Supardan, Drs. Ust. Pupung Furqon, K.H. Drs. Mansyur Ma’mun
  19. PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH (YAPIDH)
    Jl. Komsen-Kranggan Km. 3, Gg. H. Awi
    Pedurenan, Jatiluhur, Jatiasih
    Bekasi 17425
    Email: yapidh@eramuslim.com
    Telp. (021) 82410887 -Fax: (021) 82410906
    Kontak: KH. Dr. Ahzami Sami’un Jazuli, MA.
  20. SUKAHIDENG
    Desa Sukarapih, Kec Sukarame (dulu wilayah Singaparna)
    Tasikmalaya 46461
    Telp. (0265) 546328
    Kontak: KH. Shihabudin Muhsin

Banten

  1. AL-BAYAN
    Cigalempong, Nameng
    Rangkasbitung, Lebakm Banten
    Email: al-bayan@al-islam.com
    Telp. (0252) 208169
  2. AL-MU’AWANAH
    Jl Alun-alun Timur Kecamatan Menes
    Pandeglang, Banten
    Email: alannabi@hotpop.com
    Telp. (0253) 51167
    Kontak: KH Ma’ani Rusydi
  3. ASHOULATIYAH NAHDLATUL WATHAN
    Jl. Prof. DR. HAMKA RT 01/01 No. 57
    Kelurahan Gaga, KecamatanLarangan
    Tangerang, Banten
    Telp. (021) 73447429
    Kontak: Ust. Muhammad Thamrin Ardani, QH
  4. DAAR EL-QOLAM
    Gintung, Balaraja
    Tangerang, Banten
    Email: el-qolam@astaga.com
    Telp. (021) 5952236
  5. DAARUL FALAAHIYYAH
    KP.Panggang RT.03/03 no 34 Ds.Slapajang-Cisoka
    Tangerang, Banten
    Telp. (021) 5951269-5953085
    HP. 081932947232
    Email: denk_darfal@yahoo.co.id
  6. Kontak: KH.GOMROWI
  7. DARUS SALAM
    Poris Jaya - Batu Ceper
    Tangerang, Banten
    Telp. (021) 5401743
    Kontak: Ust H Mas’ud
  8. MATHLA’UL ANWAR LINAHDLATIL ULAMA (MALNU)
    Jl Alun-alun Timur Kecamatan Menes
    Pandeglang, Banten
    Email: alannabi@hotpop.com
    Telp. (0253) 51167
    Kontak: KH Ma’ani Rusydi
  9. TAHFIZUL QUR’AN
    Kecamatan Kebon Jeruk
    Pandeglang Banten
    Email: alannabi@hotpop.com
    Telp. (0253) 51167
    Kontak: KH Ma’ani Rusydi
  10. TURUS
    Jl. Raya Rangkasbitung, Km 2,5
    Pandeglang, Banten
    Email: ponpes_turus@yahoo.com
    Telp. (0253) 203804; 203805; 203805
    Kontak: KH. Tb. Moch. Hasjim, H. Tb. Dadang Dahlani Idrus (Pembina Santri)

Yogyakarta

  1. AN-NASYATH
    Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman
    DI Yogyakarta
    Email: annasyath@yahoo.com
    Telp. (0274) 625809
    Kontak: KH M. Sami’an Mh
  2. ASSALAFIYAH “AL-LUQMANIYYAH”
    Jl. Babaran Gg Cemani Umbul Harjo DIY (Utara Terminal Jogja)
    DI Yogyakarta
    Telp. (0274) 377838
    Kontak: KH. Najib Salimiy
  3. HIDAYATUL UMMAH
    Bulusan Canden Jetis Bantul
    DI Yogyakarta
    Email: hidayatulummah@lycos.com
    Kontak: Abd. Ghofur, S.Ag.

DKI Jakarta

  1. AL MUTA’ALLIMIN
    Jl. Kemandoran Pluis, Palmerah Barat
    Jakarta Selatan 12210
    Telp. (021) 5480732, 5493426
    Kontak: Ust. Muhammad Faishol Lc., MA.
  2. AL-KIFAHI AL-TSAQAFY
    Jl. Sawo Kecik - Jl.Ros Timur V Rt. 005/05 No.27
    Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet
    Jakarta Selatan
    Telp. (021) 8281238
    Kontak: Habib Umar Bin Abdurrahman Assegaf
  3. DARUNNAJAH
    Jl.Ulujami Raya No.86 Pesanggrahan
    Jakarta Selatan
    Kontak: Drs. Kh. Mahrus Amin, Kh. Abdul Manaf Mukhayar

Sulawesi

  1. AL-MUBARAK
    Jl. Poros Sengkang - Palopo
    Kelurahan Tobarakka, Kota Siwa
    Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo
    Sulawesi Selatan
    Telp. (0421) 22611
  2. AN NAHDLAH
    Tinumbu No. 272 Makassar
    Sulawesi Selatan
    Telp. (0411) 332073, 328130
    Kontak: Drs. KH. Muh Harisah AS
  3. DDI AT-TAQWA JAMPUE
    Jl. Poros Kampung Baru Desa Lanrisang, Kec Lanrisang
    PINRANG 91200
    Sulawesi Selatan
  4. DDI ITTIHADUL WAL-JAMAAH LERANG-LERANG
    Jl. I.Sawitto Kelurahan Benteng
    Kec Watang Sawitto
    Pinrang 91200
    Sulawesi Selatan
    Kontak: K.H.Lukman Hakim

Lampung

  1. DAARUL A’MAL
    Jl Sukarno Hatta 16B
    Metro Lampung 34125
    Lampung
    Telp. (0725) 44418
    Kontak: KH. Khusnan Mustofa Ghufron [alm], KH A.D. Rosyid

Sumatera

  1. AT-THOYYIBAH
    Km. 13 NA IX Rantau Prapat
    Sumatera Utara
    Telp. (061) 7861570
    Kontak: H. Ir. Tamsil Lubis
  2. DAARUL ABROOR
    Tirtaharja Jlr 14 Air Sugihan Musi Banyuasin 30766
    Sumatera Selatan
    Telp. (0711) 816741
  3. SABBIHISMA
    Anak Air Batipuh Panjang Ujung Padang
    Sumatera Barat
    Kontak: H. Zulkifli Imam Said

Nusa Tenggara

  1. SYAIKH ZAINUDDIN NAHDLATUL WATHAN
    Anjani, Suralaga, Lombok Timur
    Nusa Tenggara Barat (NTB)
    Telp. (0376) 631645
    Kontak: Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Al-Masyhur (alm)
  2. SYAIKH ZAINUDDIN NAHDLATUL WATHAN
    Anjani - Suralaga - Lombok Timur
    Nusa Tenggara Barat (NTB)
    Telp. (0376) 631645
    Kontak: Ust. Raihanun Zainuddin Abdul Madjid

Kalimantan

  1. DARUL FAIZIN
    Jl. Danau Sentarum RT/RW. 19/I
    Pontianak
    Kalimantan Barat
    Email: YPSD-DF@plasa.com
    Telp. (0561) 764983, 0815-2208614
    Kontak: Ust. Rudhy Abdullah Faiz, S. Ag
- Pondok Pesantren di Indonesia Yang Terdeteksi

Pondok Pesantren al-Karimi Tebuwung Dukun Gresik

SEJARAH SINGKAT PONDOK PESANTREN AL KARIMI
TEBUWUNG DUKUN GRESIK

PEMUDA ABDUL KARIM

Pada tahun 1238 H yang bertepatan dengan tahun 1822 M di desa Drajat Paciran Lamongan telah lahir seorang anak yang diberi nama Abdul Karim, dari pasangan suami istri yang bernama KH.Abdul Qohar dan mbah Nyai Sarwilah keduanya asli desa Drajat Paciran Lamongan.

Mbah Abdul Karim adalah keturunan ke sebelas dari Sunan Drajat atau Raden Qosim , yaitu Abdul Karim bin Abdul Qohar bin Darus bin Kinan bin Ali Mas’udi bin Ahmad Rifa’I bin Bisri bin Dahlan bin Mohammad Ali bin Hamid bin Sunan Drajad/ Raden Qosim.

Dalam usia 2 tahun Abdul karim ditinggal ayahnya Kyai Abdul Qohar meninggal dunia, kemudian Nyai Sarwilah dinikahi oleh Kyai Asnawi dari Sidayu. Sehingga pendidikan Abdul Karim kecil praktis dalam bimbingan ayah tirinya yaitu Kyai Asnawi. Kemudian pemuda Abdul Karim melanjutkan menimba ilmu agamanya kepada salah satu ulama’ besar di Sidayu yaitu Kyai Mustahal. Setelah itu pemuda Abdul Karim melanjutkan pendidikannya di beberapa Pondok pesantren diataranya di Pondok pesantren yang diasuh oleh Raden Maulani ( Mbah Suto ) sendang, kemudian melanjutkan ke pondok pesantren Tugu Jogjakarta . kemudian menuaikan ibadah haji bersama ayah tirinya Kyai Asnawi. Dalam melaksanakan ibadah haji mengalami hambatan karena alat trasportasi pada saat itu hanya kapal sehingga sesampainya di Kota Makkah musim haji telah selesai dan pemuda Abdul karim memutuskan untuk menetap di kota Makkah guna menunggu musim haji berikutnya sambil menuntut ilmu dari ulama’-ulama’ besar Makkah.
SEJARAH PONDOK PESANTREN AL KARIMI

Menyibak asal mula berdirinya pondok pesantren Al karimi erat kaitannya dengan latar belakang KH Abdul Karim sebagai pendiri Pondok Pesantren Al Karimi. Beliau adalah putra dari pasangan suami istri KH Abdul Qohar bin Darus dan Sarwilah binti Mursilah asli dari Desa Drajat Paciran Lamongan yang dilahirkan pada tahun 1238 H/1822 M. Semenjak kecil Abdul Karim kecil hidup bersama ayah tirinya yang bernama Kyai Asnawi . Mula mula Abdul karim dikirim ke pondok pesantren Mbah Suto Sendang Paciran lamongan dak kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Tugu Yogyakarta. Kedati ilmu yang diserap dari kedua pondok pesantren tersebut cukup banyak, bagi Abdul Karim belum merupakan perolehan yang optimal. Kehausan akan ilmu agama mencanangkan niatnya untuk memperdalamnya di kota Makkah Saudi Arabiyah.

Setelah beberapa tahun lamanya di kota makkah beliau pulang ke kota Sidayu. Si Sidayu, selain membantu megajarkan ilmu agama juga ikut berdagang kain di pasar. Semakin lama nama beliau semakin dikenal orang. Kemasyurahannya bukan hanya lantaran guru agama dan pedagang yang berhasil, melainkan dikenal juga sebagai tokoh muda ahli agama yang disegani, baik oleh penduduk maupun pemerintah belanda. Karenanya Belanda bermaksud mengangkat hakim agama di kabupaten Sidayu . mendengar kabar tersebut beliau menjadi sedih.

Pada saat yang bersamaan, Pak Utsman Kepala desa Tebuwung tengah mencari seorang ulama’ yang sanggup membina masyarakatnya serta tinggal di desanya pula. Atas kehendak Allah yang maha kuasa, pak Utsman datang menghadap ke KH Abdul Karim ia memohon kesediaan beliau untuk membina masyarakat Tebuwung dan sekitarnya yang pada waktu itu sangat rendah budi. Dengan senang hati tawaran tersebut diterimanya sesuai dengan panggilan jiwanya.

Pada tahun 1862 KH Abdul Karim meninggalkan kota Sidayu menuju Desa Tebuwung. Suasana di lingkungan batu ini jauh berbeda dengan kota Sidayu. Dimana-mana termasuk Sidayu pendidikan dan pengajaran agama islam selalu dalam tekanan dan pengawasan yang ketat dari pemerintah Belanda. Sementara itu ia lebih leluasa mengajarkan agama di desa Tebuwung.sebagai sarana mengajar para santri tahun 1864 didirikan sebuah pondok dan surau di daerah hutan bendo desa Tebuwung yang sangat sederhana. Kemudian tahun tersebut sampai sekarang sebagai tahun berdirinya Pondok Pesantren Al Karimi yang dulu dikenal dengan sebutan Pondok Bendo. Sebutan Bendo diambil dari nama pohon sejenis pinang yang konon banyak tumbuh di sekitar pondok tersebut.

Cara beliau mendidik para santri tak ubahnya seperti di pondok-pondok salaf yang lain. System weton dan sorongan merupakan tradisi ilmiyah pesantren. Pada mulanya santri yang mengajipun hanya terbatas dari desa Tebuwung saja. Lambat laun santri yang berdatangan dari luar daerah semakin banyak . ini semua berkat ketekunan, keikhlasan mengabdi dan kesederhanaan hidup yang diteladankan kepada para santri dan masyarakat sekitarnya.

Semasa hayatnya KH. Abdul Karim dikaruniai 8 puta putri

Dari istri 1 :

1. K Zaid ( membantu ayahnya di Tebuwung )

2. KH. Ishaq, pendiri Pondok Pesantren Sidodadi Surabaya

3. Nyai Halimun Nur, nenek KH. Munir Ujungpangkah

Dari istri yang ke 2

1. KH. Musthofa ( Pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatul Tholabah )

2. Nyai Alimah

3. Nyai Muthiah

4. Nyai Zainab

5. KH. Murtadlo , penerus Pengasuh Pondok Pesantren Al Karimi

Setelah KH. Abdul Karim wafat tongkat estafet dipegang oleh putra bungsu beliau bernama KH. Murtadlo. Dibawah asuhan KH. Murtadlo Pondok Pesantren Al Karimi terus berkembang tetapi cara pengajarannya tetap menggunakan tradisi lama.

Alih generasi merupakan satu hal yang tidak dapat ditolak. KH Abdul Karim dan KH Murtadlo boleh saja meninggalkan masyarakat tebuwung dan sekitarnya untuk selama-lamanya. Namun Pondok Pesantren Al Karimi yang dibangun dengan susah payah harus tetap hidup berkembang, dan mampu menjawab tantangan zaman. Dengan demikian tekad KH Abdullah, KH Abdul Mu’in dan KH. Zaini Rosyid pewaris Pondok Pesantren Al Karimi mereka pulalah yang bakal memeberikan warna baru.

PERGESERAN SISTEM PENDIDIKAN

Tuntutan keadaan menghembuskan angin baru di desa Tebuwung . kesadaran penuh terhadap putaran zaman memanggil para pemangku Pondok Pesantren Al Karimi berbenah diri. Perubahan system pendidikan adalah suatu keharusan. Dengan diprakarsai KH. Abdul Mu’in tanggal 26 Maret 1949, Pondok Pesantren Al Karimi mendirikan Madrasah Ibtidiyah (MI) yang system pendidikannya tidak lagi menggunakan sorogan dan weton. Pengajarannya ditata secara klasikal. Berkenan sebagai kepala madrasah adalah KH. Zaini Rosyid dan sebagai pemangku pondok pesantren Al Karimi dipercayakan kepada KH. Moh Sabiq Abdullah.

Mengingat kesadaran masyarakat terhadap dunia pendidikan bertambah meningkat, banyak sekali siswa lulusan MI yang ingin melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Situasi demikian ini tidak menguntungkan bagi masyarakat Tebuwung dan sekitarnya karena jenjang pendidikan yang dimaksud hanya terbatas dikota-kota besar saja. Atas saran para wali murid, tahun 1968 Pondok Pesantren Al karimi menambah satu unit pendidikan yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dan selang dua tahun kemudian yaitu 1970 berhasil menambah lagi satu jenjang pendidikan prasekolah ( RA )

Dibawah pemerintahan orde baru, keberhasilan pembangunan makin tampak nyata. Tidak ketinggalan pula pembangunan dibidang pendidikan. Gedung-gedung sekolah banyak didirikan dimana-mana, baik oleh badan pemerintah maupun swasta. Hal tersebut memberikan indikasi bahwa kesadaran masyarakat bangsa Indonesia akan pentingnya pendidikan benar-benar merupakan kebutuhan yang mendesak. Pondok Pesantren Al Karimi yang telah lahir sejak zaman pendudukan Belanda selalu ikut aktif dalam memasyarakatkan pendidikan sesuai dengan tuntutan zamanya. Upaya itu mewujudkan satu unit pendidikan menengah atas ( MA ) yang berdiri tahun 1974.

Pengembangan pendidikan di atas tidak hanya terbatas pada segi kwantitas, peningkatan kwalitas tentu saja, dan sarana serta managemen menjadi persoalan yang yang tetap diperhatikan guna mencapai tujuan institusional Pondok Pesantren Al Karimi. Salah satu upaya untuk pencapaian tujuan tersebut melalui pemantapan kurikulum./ mulai tingkat ibtida‘iyah sampai dengan tingkat aliyah, di satu sisi menggunakan kurikulum yang ditetapkan secara nasional, di lain sisi tidak meninggalkan tradisi ilmiyah pesantren. Gabungan antara keduanya merupakan ciri yang dimilki pendidikan di pondok pesantren Al Karimi.
TEROBOSAN BARU BAGI PONDOK PESANTREN AL KARIMI

Kini Pondok Pesantren al Karimi mulai melebarkan sayapnya jenjang pendidikan yang selama ini terbatas pada pendidikan agama, tahun 1980 merupakan terobosan baru bagi Pondok Pesantren Al Karimi. Pada tahun tersebut berhasil menambah satu unit pendidikan umum tingkat menengah pertama ( SMP ). Seperti disebutkan di atas bahwa peningkatan mutu, sarana, dan manajemen tetap menjadi perhatian disertai dengan dedikasi yang tinggi dari para pendidik, sejak tahun 1984 SMP Al Karimi mendapat status diakui.

Upaya Pondok Pesantren Al Karimi untuk menjandikan desa Tebuwung sebagai pusat pendidikan dasar dan menengah baik agama maupun umum, tidak berhenti sampai disini. Dengan memanfaatkan segala potensi yang ada di desa Tebuwung dan sekitarnya, para pemangku Pondok Pesantren Al karimi selalu merengkuh isyarat zaman. Beberapa unit pendidikan yang telah ada dirasa masih kurang lengkap. Maka atas prakarsa para alumni dengan diketuai Bapak H. Nur Fatah Syafi’I, SH pada tahun 1986 berdiri lagi satu jenjang pendidikan umum tingkat menengah atas (SMA)

Dengan demikian, Pondok Pesantren Al Karimi memilki unit-unit pendidikan sebagai berikut :

1. Pondok Pesantren Al Karimi

2. RA Al Karimi

3. MI Al Karimi

4. MTs Al Karimi

5. MA Al Karimi

6. SMP Al Karimi

7. SMA Al Karimi

Seluruh unit pendidikan di atas diberi nama Al Karimi hal ini dimaksudkan agar semua pecinta Al Karimi selalu mengenang jasa –jasa KH. Abdul Karim sebagai pendiri Pondok Pesantren Al karimi. Peranan Pondok Pesantren Al Karimi dalam mayarakat tidak hanya pada bidang pendidikan saja tapi juga aktif dibidang pelayanan arus penerangan dan informasi pembangunan, untuk itu pada tanggal 29 Oktober 1987 pusat informasi Pondok Pesantren (PIP) Al Karimi diresmikan oleh Kakan Departemen Penerangan kabupaten GresikBapak Moh. Mashodi, BBA. Yang disertai penyerahan perlengkapan informasi dari kantor depatemen penerangan dan BKKBN kabupaten Gresik. Berupa peswat Televisi dan Rublik adres ( PA).

Pondok pesantren Al Karimi adalah sebagai lembaga pendidikan maka untuk mendapatkan kekuatan hukum pada tahun 1986 terbentuklah sebuah yayasan Al Karimi, dengan akte notaries : Ny. Nur Laily Adam S.H nomor 5 tahun1986.
- Pondok Pesantren al-Karimi Tebuwung Dukun Gresik

KH. Abdul Ghofur Drajat

Abdul Ghofur Muda, Pemuda yang pemberanidan kreatif
Masa belajar di pesantren sangat berpengaruh pada pembentukan mental dan kreatifitas beliau. selepas dari pesantren beliau tidak berdiam diri saja, melainkan beliau mulai mengajar di Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah di almamaternya yaitu Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji. selain sebagai Pengajar, Abdul Ghofur Muda juga aktif dalam gerakan kemasyarakatan dan keagamaan di tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Keberhasilan beliau dalam berorganisasi, terutama dalam pendidikan dapat dilihat pada kepemimpinan beliau di lembaga Pendidikan MI Al-Mu'awanah selama 2 tahun.


Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat
Keberadaan sebuah Pondok Pesantren tidak dapat dipisahkan dari tokoh pendirinya., begitu juga dengan lahirnya Pondok Pesantren Sunan Drajat tidak terlepas dari tokoh pendirinya yaitu KH. Abdul Ghofur.
Sejarah Pondok Pesantren Sunan drajat bermuara dari rasa trenyuh KH. Abdul ghofur melihat kondisi masyarakat sekitar Desa Banjaranyaar yang kala itu dalam keadaan memprihatinkan, serta niat yang kuat untuk membangun kembali bekas-bekas surau dan pawiyatan Sunan Drajat dalam mengajarkan agama Islam kepada murid-muridnya.

Masa Kecil dan Pendidikanya

Abdul Ghofur lahir tahun 1951 di Dusun Banjaranyar Desa Banjarwati Kecamatan Paciran kurang lebih 27 km dari kota Lamongan dari pasangan H. Martokan dan Ibu Hj. Siti Kasiyami. Masa kecil Abdul Ghafur sebagaimana umumnya anak-anak kecil pada masanya di Desa, yang berbeda dari beliau hanya pada kemauan keras dan kedermawananya yang sudah terlihat sejak kanak-kanak.
Pendidikan dasarnya ditempuh di TK ( Tarbiyatut Tholabah Kranji ) Pada tahun 1956 selama 2 Tahun, Kemudian masuk sekolah Dasar juga di Desa Kranji pada waktu pagi, serta sore harinya belajar di Madrasah Ibtidaiyah Tabah Kranji, begitu juga dengan Madrasah Tsanawiyahnya juga ditamatkan di Tabah Kranji, baru pada tahun 1965 beliau melanjutkan sekolah menengah tingkat atas Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Denanyar Jombang hingga tamat, setelah menyelesaikan pendidikanya dari Denanyar beliau melanjutkan ke Pondok Pesantren Kramat dan Pondok Pesantren Sidogiri Yang kedua-duanya ada di Kota Pasuruan antara tahun 1965-1969. Kemudian beliau melanjutkan pengembaraanya ke Pondok Pesantren Sarang dibawah asuhan KH. Zubair selama 1 Tahun, di Pesantren inilah beliau mendalami ilmu alat/nahwu serta kajian-kajian fiqih.
Pengembaraan dan rasa haus akan ilmu belum berakhir, kemudian beliau masuk ke Pondok Pesantren Lirboyo, Pesantren Tretek ( KH. Ma'ruf Zuwaini ), dan Pesantren Roudlotul Qur'an ( KH. Asy'ary ) Kediri pada tahun 1970-1975. Di Pesantren yang ada di Kediri inilah beliau mempelajari dan mendalami beberapa ilmu yang mengkaji ketabiban/pengobatan dan juga tidak ketinggalan ilmu bela diri. Disanping belajar di Pesantren-pesantren tersebut KH. Abdul Ghofur juga banyak belajar kepada beberapa guru yang ada di sekitar daerah Pesantren disaat waktu senggang. Dan masih banyak lagi pesantren yang pernah disinggahinya dalam pencarianya, salah satunya adalah Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo.
- KH. Abdul Ghofur Drajat