Abdul Ghofur Muda, Pemuda yang pemberanidan kreatif
Masa belajar di pesantren sangat berpengaruh pada pembentukan mental dan kreatifitas beliau. selepas dari pesantren beliau tidak berdiam diri saja, melainkan beliau mulai mengajar di Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah di almamaternya yaitu Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji. selain sebagai Pengajar, Abdul Ghofur Muda juga aktif dalam gerakan kemasyarakatan dan keagamaan di tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Keberhasilan beliau dalam berorganisasi, terutama dalam pendidikan dapat dilihat pada kepemimpinan beliau di lembaga Pendidikan MI Al-Mu'awanah selama 2 tahun.
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat
Keberadaan sebuah Pondok Pesantren tidak dapat dipisahkan dari tokoh pendirinya., begitu juga dengan lahirnya Pondok Pesantren Sunan Drajat tidak terlepas dari tokoh pendirinya yaitu KH. Abdul Ghofur.
Sejarah Pondok Pesantren Sunan drajat bermuara dari rasa trenyuh KH. Abdul ghofur melihat kondisi masyarakat sekitar Desa Banjaranyaar yang kala itu dalam keadaan memprihatinkan, serta niat yang kuat untuk membangun kembali bekas-bekas surau dan pawiyatan Sunan Drajat dalam mengajarkan agama Islam kepada murid-muridnya.
Masa Kecil dan Pendidikanya
Abdul Ghofur lahir tahun 1951 di Dusun Banjaranyar Desa Banjarwati Kecamatan Paciran kurang lebih 27 km dari kota Lamongan dari pasangan H. Martokan dan Ibu Hj. Siti Kasiyami. Masa kecil Abdul Ghafur sebagaimana umumnya anak-anak kecil pada masanya di Desa, yang berbeda dari beliau hanya pada kemauan keras dan kedermawananya yang sudah terlihat sejak kanak-kanak.
Pendidikan dasarnya ditempuh di TK ( Tarbiyatut Tholabah Kranji ) Pada tahun 1956 selama 2 Tahun, Kemudian masuk sekolah Dasar juga di Desa Kranji pada waktu pagi, serta sore harinya belajar di Madrasah Ibtidaiyah Tabah Kranji, begitu juga dengan Madrasah Tsanawiyahnya juga ditamatkan di Tabah Kranji, baru pada tahun 1965 beliau melanjutkan sekolah menengah tingkat atas Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Denanyar Jombang hingga tamat, setelah menyelesaikan pendidikanya dari Denanyar beliau melanjutkan ke Pondok Pesantren Kramat dan Pondok Pesantren Sidogiri Yang kedua-duanya ada di Kota Pasuruan antara tahun 1965-1969. Kemudian beliau melanjutkan pengembaraanya ke Pondok Pesantren Sarang dibawah asuhan KH. Zubair selama 1 Tahun, di Pesantren inilah beliau mendalami ilmu alat/nahwu serta kajian-kajian fiqih.
Pengembaraan dan rasa haus akan ilmu belum berakhir, kemudian beliau masuk ke Pondok Pesantren Lirboyo, Pesantren Tretek ( KH. Ma'ruf Zuwaini ), dan Pesantren Roudlotul Qur'an ( KH. Asy'ary ) Kediri pada tahun 1970-1975. Di Pesantren yang ada di Kediri inilah beliau mempelajari dan mendalami beberapa ilmu yang mengkaji ketabiban/pengobatan dan juga tidak ketinggalan ilmu bela diri. Disanping belajar di Pesantren-pesantren tersebut KH. Abdul Ghofur juga banyak belajar kepada beberapa guru yang ada di sekitar daerah Pesantren disaat waktu senggang. Dan masih banyak lagi pesantren yang pernah disinggahinya dalam pencarianya, salah satunya adalah Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo.
Masa belajar di pesantren sangat berpengaruh pada pembentukan mental dan kreatifitas beliau. selepas dari pesantren beliau tidak berdiam diri saja, melainkan beliau mulai mengajar di Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah di almamaternya yaitu Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji. selain sebagai Pengajar, Abdul Ghofur Muda juga aktif dalam gerakan kemasyarakatan dan keagamaan di tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Keberhasilan beliau dalam berorganisasi, terutama dalam pendidikan dapat dilihat pada kepemimpinan beliau di lembaga Pendidikan MI Al-Mu'awanah selama 2 tahun.
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat
Keberadaan sebuah Pondok Pesantren tidak dapat dipisahkan dari tokoh pendirinya., begitu juga dengan lahirnya Pondok Pesantren Sunan Drajat tidak terlepas dari tokoh pendirinya yaitu KH. Abdul Ghofur.
Sejarah Pondok Pesantren Sunan drajat bermuara dari rasa trenyuh KH. Abdul ghofur melihat kondisi masyarakat sekitar Desa Banjaranyaar yang kala itu dalam keadaan memprihatinkan, serta niat yang kuat untuk membangun kembali bekas-bekas surau dan pawiyatan Sunan Drajat dalam mengajarkan agama Islam kepada murid-muridnya.
Masa Kecil dan Pendidikanya
Abdul Ghofur lahir tahun 1951 di Dusun Banjaranyar Desa Banjarwati Kecamatan Paciran kurang lebih 27 km dari kota Lamongan dari pasangan H. Martokan dan Ibu Hj. Siti Kasiyami. Masa kecil Abdul Ghafur sebagaimana umumnya anak-anak kecil pada masanya di Desa, yang berbeda dari beliau hanya pada kemauan keras dan kedermawananya yang sudah terlihat sejak kanak-kanak.
Pendidikan dasarnya ditempuh di TK ( Tarbiyatut Tholabah Kranji ) Pada tahun 1956 selama 2 Tahun, Kemudian masuk sekolah Dasar juga di Desa Kranji pada waktu pagi, serta sore harinya belajar di Madrasah Ibtidaiyah Tabah Kranji, begitu juga dengan Madrasah Tsanawiyahnya juga ditamatkan di Tabah Kranji, baru pada tahun 1965 beliau melanjutkan sekolah menengah tingkat atas Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Denanyar Jombang hingga tamat, setelah menyelesaikan pendidikanya dari Denanyar beliau melanjutkan ke Pondok Pesantren Kramat dan Pondok Pesantren Sidogiri Yang kedua-duanya ada di Kota Pasuruan antara tahun 1965-1969. Kemudian beliau melanjutkan pengembaraanya ke Pondok Pesantren Sarang dibawah asuhan KH. Zubair selama 1 Tahun, di Pesantren inilah beliau mendalami ilmu alat/nahwu serta kajian-kajian fiqih.
Pengembaraan dan rasa haus akan ilmu belum berakhir, kemudian beliau masuk ke Pondok Pesantren Lirboyo, Pesantren Tretek ( KH. Ma'ruf Zuwaini ), dan Pesantren Roudlotul Qur'an ( KH. Asy'ary ) Kediri pada tahun 1970-1975. Di Pesantren yang ada di Kediri inilah beliau mempelajari dan mendalami beberapa ilmu yang mengkaji ketabiban/pengobatan dan juga tidak ketinggalan ilmu bela diri. Disanping belajar di Pesantren-pesantren tersebut KH. Abdul Ghofur juga banyak belajar kepada beberapa guru yang ada di sekitar daerah Pesantren disaat waktu senggang. Dan masih banyak lagi pesantren yang pernah disinggahinya dalam pencarianya, salah satunya adalah Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo.
semoga Apk K.H Ghofur selalu sehat,berkah,selamat aman dan ilmunya jadi air jernih dan segar bagi kehidupan umat,...keturunannya selalu diberkahi dan dilindungi Allah serta menjadi ahlu khoir,...aammiin yaa Allah yaa Mujiiib
BalasHapus